Bobo.id – Lebah memiliki penyengat untuk melindungi dirinya dari predator.
Penyengat ini juga menjadi senjata mereka untuk melindungi sarang.
Orang yang tersengat lebah, umumnya akan mengalami luka yang memerah, bengkak, dan merasakan nyeri.
Konon, sengatan lebah lebih sakit dibanding serangga-serangga lainnya.
Lalu, kenapa sengatan lebah begitu terasa sakit, ya?
Ternyata sakit yang timbul akibat sengatan lebah, dipengaruhi oleh dua penyebab.
BACA JUGA: Kita Bisa Belajar dari Lebah
Melepaskan Senyawa Kimia
Penyebab yang pertama adalah senyawa kimia yang disebut melittin.
Saat menyengat, lebah melepaskan melittin pada kulit.
Senyawa ini lalu menyebar dan menimbulkan rasa sakit.
Orang atau hewan yang mendapat sengatan lebah akan merasakan sensasi terbakar akibat senyawa ini.
BACA JUGA: Apa Perbedaan Tawon dan Lebah?
Penyengat yang Berduri
Jika diperhatikan baik-baik, kita akan melihat duri-duri kecil di penyengat lebah.
Nah, duri-duri ini juga lah yang menyebabkan rasa sakit saat menembus kulit.
Selain itu, setelah menyengat korbannya, penyengat lebah terlepas dari tubuh lebah.
Penyengat ini biasanya akan tertinggal di kulit, sehingga mimbulkan luka yang amat sakit.
Semakin lama penyengat tinggal di dalam kulit, semakin banyak pula racun yang keluar, hingga serangan dapat berlangsung sampai sekitar satu menit.
BACA JUGA: Apa Fungsi Madu bagi Lebah?
Bagian Mana yang Paling Sakit Jika Tersengat Lebah?
Berdasarkan eksperimen Michael Smith dari Cornell University, ada bagian-bagian tubuh terasa lebih sakit jika tersengat lebah, dibanding bagian tubuh lainnya.
Bagian-bagian tubuh itu adalah lubang hidung dan bibir atas.
Itulah alasan mengapa sengatan lebah dapat menimbulkan rasa sakit yang lebih parah.
Sumber: National Geographic