Bobo.id - Penyu lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam air.
Penyu akan kembali ke darat hanya untuk bertelur.
Biasanya, penyu akan kembali ke tempat di mana dia dilahirkan.
Penyu yang suka kembali ke tempat asalnya dilahirkan adalah penyu tempayan.
Penyu-penyu ini kembali ke tempat asalnya untuk bertelur.
Bagaimana, ya, caranya penyu ini dapat kembali ke sarangnya?
Berat dan Berahang Kuat
Penyu tempayan atau Caretta caretta merupakan salah satu jenis penyu yang hidup di perairan Indonesia.
Penyu ini berwarna coklat kemerahan dan termasuk hewan karnivora.
Makanan penyu tempayan adalah kepiting, kerang, cumi-cumi, ikan-ikan kecil, dan udang.
Selain itu, penyu ini memiliki rahang yang kuat untuk menghancurkan kulit kerang.
Hewan ini memiliki panjang 70 sampai 210 sentimeter dengan berat 135 kilogram hingga 400 kilogram.
Wah, besar dan berat sekali bukan penyu ini?
BACA JUGA: Penyu Sisik, Penjelajah Laut yang Semakin Langka
Sama seperti penyu lainnya, penyu ini juga memiliki kemampuan berenang cepat di air dan bergerak lambat saat di tanah.
O iya, penyu betina akan pergi ke pantai hanya untuk bertelur saja, sedangkan penyu jantan hampir tidak pernah meninggalkan air.
Memiliki GPS yang Membantunya Kembali ke Tempat Asalnya
Setelah penyu menetas, penyu akan melakukan migrasi hingga ribuan kilometer bahkan sampai melintasi Samudera Atlantik hingga bertahun-tahun dan akan kembali ke pantai tempat mereka menetas.
BACA JUGA: Mengapa Penyu Bertelur di Darat?
Menurut profesor biologi University of North Carolina yaitu Kenneth Lohmann, penyu dapat kembali ke pantai yang memiliki medan magnet yang mirip dengan medan magnet tempat ia dilahirkan.
Seperti GPS (Global Positioning System) atau sistem penunjuka arah, medan magnet ini membuat penyu bisa mengetahui tempat mereka dilahirkan dan kembali ke tempat itu.
Meski begitu, GPS penyu ini tidak selalu tepat.
Terkadang penyu kembali ke pantai yang salah, karena mendeteksi lingkungan yang memiliki medan magnet yang sama dengan sarang pertama mereka.
Terancam Punah
Penyu tempayan banyak diburu manusia untuk diambil telur, daging, dan tempurungnya.
Di Indonesia, penyu tempayan ini termasuk hewan yang dilindungi.
BACA JUGA: Mengenal Penyu Lebih Dekat