Gelatik Jawa, Si Mungil yang Suka Hidup Bersama

By Felixia Amanda, Jumat, 20 April 2018 | 03:45 WIB
Gelatik Jawa, Si Mungkin yang Hidup Bersosial dengan Burung Lainnya. (Felixia Amanda)

Bobo.id – Burung gelatik jawa tersebar di wilayah di Indonesia!

Gelatik jawa memiliki bentuk tubuh yang mungil dengan bulu berwarna abu-abu dan warna coklat kemerahan di bagian perut.

Burung gelatik jawa merupakan burung pemakan buah-buahan, biji-bijian, dan serangga.

O iya, burung ini sangat suka hidup bersama dengan burung-burung yang lain.

Rentan Terhadap Kepunahan

Gelatik jawa ini tersebar di beberapa di beberapa wilayah seperti Australia, Afria, Eropa, dan Asia.

Burung gelatik jawa menyukai lahan pertanian, pekarangan rumah, dan wilayah perkotaan.

Menurut IUCN Redlist, gelatik jawa termasuk burung yang rentan terhadap kepunahan.

BACA JUGA: Burung Hantu Ternyata Memiliki Tiga Kelopak Mata

Pertama Kali Ditemukan

Gelatik jawa pertama kali ditemukan oleh Linnaeus pada tahun 1758 dan diberi nama ilmiah Loxia oryzivora.

Hanya saja, seiring dengan perkembangan taksonomi burung, nama ilmiah gelatik jawa diganti menjadi Padda oryzivora.

O iya, di Inggris burung ini dikenal dengan nama Java sparrow dan di Belanda dikenal dengan sebutan rijstugel.

BACA JUGA: Mengenal Burung Kepodang Emas, Maskot Jawa tengah

Sering Menyerbu Sawah

Burung ini sering bergabung menjadi kelompok besar di kebun tebu atau pohon tinggi dan menyerbu ladang atau area persawahan.

Burung gelatik jawa akan mendirikan sarangnya di cabang-cabang pohon atau di bawah atap rumah.

Uniknya, saat mereka berebut tempat sarang, mereka akan menggoyangkan badannya dengan gerakan khusus.

BACA JUGA: Serba-serbi Burung Cuckoo

Banyak Diminati

Burung gelatik jawa tak hanya suka hidup dengan sesamanya, mereka juga suka hidup dengan burung bondol, tekukur, dan burung gereja.

Burung ini termasuk burung yang banyak disukai oleh pecinta burung di luar negeri.

Karena banyak diminati, jumlah burung gelatik jawa di alam liar pun semakin sedikit.

Jumlah burung gelatik jawa terus berkurang karena adanya penangkapan dan pembukaan lahan menjadi area tempat tinggal. Sayang sekali, ya!