Sempat Mati Suri, Inilah Perjalanan Sejarah Kain Tenung Songket Khas Palembang

By Yomi Hanna, Rabu, 16 Mei 2018 | 12:45 WIB
Songket Palembang. (Hanna Vivaldi)

Emas yang telah menjadi benang ini ditenun dengan jalinan benang sutra berwarna yang dihasilkan oleh masyarakat setempat.

Palembang dikenal dengan pembudidayaan ternak ulat sutra untuk diambil benangnya.

Sebagian kecil benang sutra yang digunakan berasal dari negara lain, yaitu dari India dan juga Tiongkok.

BACA JUGA : Endek, Kain Tenun Ikat khas Bali

Kain Songket Sempat Mati Suri

Pada abad ke-18 kerajaan-kerajaan di Pulau Sumatera mulai melemah.

Ini diakibatkan munculnya kolonial Belanda.

Melemahnya kerajaan-kerajaan tadi memberi dampak pada kerajinan kain tenun songket.

Hingga perang dunia II, bahan baku songket susah didapatkan.

Akhirnya kain tenun songket ini sempat mengalami mati suri sampai tahun 1950.

BACA JUGA : Kain Termahal di Dunia, Ternyata dari Serat Teratai

Melestarikan Kain Songket