Kisah Sedih di Balik Patung Sigale-gale yang Ada di Samosir Sumatera Utara

By Yomi Hanna, Kamis, 17 Mei 2018 | 10:31 WIB
Patung Sigale-gale (Yomi Hanna)

BACA JUGA : Kisah Menara Asinelli dan Garisenda yang Miring

Masyarakat setempat pun ingin menghibur raja.

Mereka membuat sebuah patung yang menyerupai Manggale dan menamainya Sigale-gale.

Gale dalam bahasa Batak Toba artinya lemas.

Pada waktu itu, dukun di sana juga ikut membantu memanggil roh Manggale agar masuk ke dalam patung tersebut, sehingga patung Sigale-gale dapat bergerak-gerak sendiri seperti orang yang sedang menari.

Lambat laun penyakitnya Raja Rahat pun sembuh.

Sejak saat itu, patung ini sering dimainkan.

BACA JUGA : Kisah Cendana, Kayu Wangi yang Menarik Hati Bangsa Eropa

Pertunjukan Sigale-gale

Patung Sigale-gale sampai saat ini masih bisa kita jumpai ketika berkunjung ke Tomok, Pulau Samosir.

Hanya saja, dalam pertunjukan tersebut, patung Sigale-gale sudah tidak dimasuki roh lagi.

Patung ini dapat bergerak-gerak karena digerakkan dengan penggerak mekanis.

Pertunjukan Sigale-gale biasanya dimainkan dengan iringan musik Batak Toba Sordam dan Gondang Sabangunan.

Selain Patung Sigale-gale, ada sejumlah penari lain yang ikut mengiringi pertunjukan ini.

Mereka menampilkan tarian tor-tor yang menjadi tarian khas masyarakat di sana.

BACA JUGA : Kisah Tenggelamnya Kapal Selam Kursk, Semua Angkatan Laut Gugur