BACA JUGA : Kisah Menara Asinelli dan Garisenda yang Miring
Masyarakat setempat pun ingin menghibur raja.
Mereka membuat sebuah patung yang menyerupai Manggale dan menamainya Sigale-gale.
Gale dalam bahasa Batak Toba artinya lemas.
Pada waktu itu, dukun di sana juga ikut membantu memanggil roh Manggale agar masuk ke dalam patung tersebut, sehingga patung Sigale-gale dapat bergerak-gerak sendiri seperti orang yang sedang menari.
Lambat laun penyakitnya Raja Rahat pun sembuh.
Sejak saat itu, patung ini sering dimainkan.
BACA JUGA : Kisah Cendana, Kayu Wangi yang Menarik Hati Bangsa Eropa
Pertunjukan Sigale-gale
Patung Sigale-gale sampai saat ini masih bisa kita jumpai ketika berkunjung ke Tomok, Pulau Samosir.
Hanya saja, dalam pertunjukan tersebut, patung Sigale-gale sudah tidak dimasuki roh lagi.
Patung ini dapat bergerak-gerak karena digerakkan dengan penggerak mekanis.
Pertunjukan Sigale-gale biasanya dimainkan dengan iringan musik Batak Toba Sordam dan Gondang Sabangunan.
Selain Patung Sigale-gale, ada sejumlah penari lain yang ikut mengiringi pertunjukan ini.
Mereka menampilkan tarian tor-tor yang menjadi tarian khas masyarakat di sana.
BACA JUGA : Kisah Tenggelamnya Kapal Selam Kursk, Semua Angkatan Laut Gugur