Sejarah Perjalanan Blangkon, Penutup Kepala Tradisional Jawa

By Yomi Hanna, Senin, 21 Mei 2018 | 09:26 WIB
Blangkon Jawa (Yomi Hanna)

Pada masa itu, penggunaan kain ikat ini dirasa sulit dan cukup memakan waktu.

Sehingga seiring berjalannya waktu, akhirnya hadirlah blangkon seperti yang ada saat ini.

Dengan kata lain, blangkon sebagai penutup kepala yang praktis adalah hasil dari penyempurnaan kain ikat.

Nama blangkon berasal dari kata blangko. Bagi masyarakat Jawa, blangko artinya siap pakai. 

BACA JUGA : Penelitian Terbaru: Kesehatan Otak Bisa Dilihat Melalui Kepalan Tangan

Mondolan dan Trepes

Blangkon terdiri dari dua jenis dilihat dari bentuknya, yaitu blangkon yang memiliki mondolan atau tonjolan dan blangkon yang trepes atau rata.

Blangkon dengan mondolan mencirikan model rambut pria pada masa dulu, yang panjang dan digelung di belakang kepala sehingga terlihat menonjol.

Sedangkan blangkon model trepes adalah modifikasi blangkon yang bentuknya disesuaikan dengan rambut pria saat ini yang kebanyakan berambut pendek dan terlihat rata di bagian belakang.

BACA JUGA : Mengapa Warna Bet Tenis Meja Dibedakan Menjadi Merah dan Hitam?