Asal-usul Sate Serta Cerita Unik Antara Sate dan Presiden Soekarno

By willa widiana, Jumat, 1 Juni 2018 | 18:15 WIB
Sate maranggi, salah satu jenis sate yang ada di Indonesia. (Ricky Martin/Majalah Bobo )

Asal-Usul Sate

Pada abad ke-19, banyak pedagang Muslim Tamil dan Gujarat yang datang ke Indonesia. Para pedagang India tersebut membawa serta olahan daging kambing bakar yang disebut kebab.

Tadinya, masyarakat Indonesia memasak daging dengan cara direbus. Tapi setelah mengenal kebab, masyarakat Indonesia jadi suka makan daging sapi atau kambing dengan cara dibakar.

Kata sate pun diperkirakan berasal dari bahasa Tamil, yaitu catai yang artinya daging.

Sate  pun makin berkembang di seluruh Indonesia. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki menu sate yang khas. 

Sate juga menyebar sampai ke Selat Malaka, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Rupanya pada abad tersebut ada perantau dari Jawa dan Madura yang menjual sate di sana.

Pada akhir abad 19, sate pun menyebar sampai ke Afrika Selatan. Di sana, sate disebut sosatie.

BACA JUGA: Sate Maranggi, Sate Asli Purwakarta yang Terkenal karna Kelezatannya

Kisah Presiden Soekarno dan Sate

Ada kisah unik, nih, tentang Presiden Soekarno dan sate. Saat sedang dalam perjalanan pulang, beliau melihat tukang sate.

Beliau lalu memanggilnya dan memesan satenya dengan mengatakan, “Sate ayam lima puluh tusuk!”, Rupanya saat itu Presiden Soekarno baru saja diangkat sebagai petinggi negara.

Konon, itulah perintah pertama beliau sebagai petinggi negara. Menurut Presiden Soekarno, momen makan sate itulah yang menjadi perayaan pengangkatan dirinya sebagai petinggi negara. (Aisha Safira)

Lihat video ini juga, yuk!