Bobo.id - Kamu pasti pernah mendengar berita, tentang gajah yang merusak perkebunan kelapa sawit?
Nah, kira-kira, ada yang tahu tidak mengapa gajah melakukan itu?
Hidup gajah itu selalu berpindah-pindah.
Bahkan dalam satu hari, sekelompok gajah bisa berjalan sejauh 20 km untuk mencari makan.
Meski berpindah-pindah, gajah selalu menggunakan rute yang sama, lo, dalam perjalanannya.
BACA JUGA: Gajah-gajah yang Terkenal
Jadi, meski sudah lama ditinggalkan, tempat tersebut akan kembali didatangi oleh kelompok gajah itu.
Akan tetapi, banyak masyarakat yang tidak tahu kalau gajah akan berpindah tempat melalui rute yang sama.
Karena ketidaktahuan itu, banyak masyarakat yang mengubah habitat/wilayah gajah menjadi hutan produksi, perkebunan, lahan industri, dan perumahan penduduk.
Salah Sangka
Saat kembali, habitat gajah sudah berubah menjadi lahan perkebunan dan pemukiman warga.
Jika sudah begitu, gajah akan memakan hasil kebun yang ada di sana.
BACA JUGA: Dijuluki Sebagai Negeri Gajah Putih, Apakah Gajah Putih Memang Ada di Thailand?
Karena menurut gajah, tempat itu adalah wilayahnya.
Namun, manusia juga menganggap tempat itu sebagai wilayahnya.
Sehingga, apabila ada gajah yang datang, akan dianggap sebagai hama perusak.
Biasanya, mereka akan memburu gajah tersebut.
Bahkan, ada juga yang memberikan racun di sekitar perkebunan.
Jadi, gajah tersebut akan mati keracunan.
Nah, kesalahpahaman itulah yang menyebabkan konflik antara gajah dan manusia. Sangat disayangkan, ya!
Teks: Willa Widiana
BACA JUGA: Gajah Liar di Sri Lanka Ini Suka Makan Sampah, Apa Sebabnya?
Lihat video ini juga, yuk!