Bobo.id - Beberapa orang biasanya menggunakan panah atau tanda lain untuk menemukan jalan yang benar.
Namun, bagaimana dengan orang-orang pada zaman dahulu?
Apa yang mereka gunakan untuk menandai jalan?
BACA JUGA: Mirip Jamur Kancing yang Bisa Dimakan, Ternyata Jamur Ini Mematikan
Jamur
Ternyata, orang-orang zaman dulu, tepatnya orang di bagian utara Skandinavia, selalu meletakkan kayu oak busuk sebagai penunjuk jalan.
Kayu oak busuk ini sudah ditumbuhi jamur cahaya peri.
Jamur itu bisa mengeluarkan cahaya saat malam.
Jadi orang yang menjelajah hutan tidak akan tersesat saat kembali ke rumah.
BACA JUGA: Menyeramkan, Jamur Cordyceps Ini Ubah Serangga Jadi 'Zombie'
Mycena
Jamur yang bisa mengeluarkan cahaya itu masuk ke dalam famili agaricalous, dengan genus mycena.
O iya, jamur mycena yang bisa mengeluarkan cahaya hanya ada 33 persen.
Jadi, tidak semua jenis jamur mycena bisa mengeluarkan cahaya.
BACA JUGA: Tak Selalu Bisa Dimakan, Lima Jenis Jamur Ini Berbahaya dan Beracun
Zat Luciferin
Cahaya yang dikeluarkan oleh jamur ini berasal dari zat luciferin yang bereaksi dengan oksigen.
Zat luciferin ini juga dimiliki oleh kunang-kunang.
Zat luciferin yang ada di tubuh kunang-kunang juga akan mengelurkan cahaya saat bertemu dengan udara.
Cahaya pada kunang-kunang berfungsi sebagai penarik perhatian di musim berkembang biak.
Namun begitu, cahaya pada jamur ini belum diketahui fungsinya.
BACA JUGA: 5 Jenis Jamur Ini Enak dan Baik untuk Kesehatan, Salah Satunya Jamur Shitake
Saprofit
Jamur cahaya peri termasuk jamur saprofit, yaitu tumbuh pada sisa-sisa makhluk hidup, seperti kayu lapuk yang ada di hutan.
Jamur ini bisa ditemui di hutan bersuhu rendah dengan kelembaban yang tinggi.
Misalnya hutan tropis Brazil dan Taman Nasional Halimun, Jawa Barat.
BACA JUGA: 5 Fakta Jamur, Makhluk Hidup yang Bukan Hewan dan Bukan Juga Tumbuhan
Teks: Willa Widiana
Lihat video ini juga, yuk!