Inilah 7 Ikon Kota Jakarta, Pernah Melihatnya?

By Aan Madrus, Jumat, 22 Juni 2018 | 17:30 WIB
Monas (Creaative Commons)

Bobo.id - Hari ini ibu kota negara kita, Jakarta berulang tahun yang ke -491.

Kalau menyebut kata Jakarta, apa yang kamu bayangkan?

Berikut ini adalah 7 ikon kota Jakarta, yang tak ada di kota lain di Indonesia.

BACA JUGA: Rayakan Ulang Tahun Jakarta, Masuk Ancol Gratis pada 25 Juni Nanti

Monas

Monas atau Monumen Nasional adalah tugu berbentuk lumpang dan alu. Di puncaknya terdapat hiasan berbentuk lidah api berlapis emas.

Tugu yang dibangun dari tahun 1961 – 1975 ini, tingginya 132 meter.

Dari atas puncaknya,  kita bisa melihat gedung-gedung pencakar langit dan pulau-pulau di Kepulaun Seribu.

Kalau langit sedang cerah, Gunung Salak, Gunung Gede, dan Pangrango yang berada di Bogor dan Cianjur pun bisa terlihat dengan jelas.

Di dalam bangunan berbentuk lumpang, kita bisa melihat diorama yang menggambarkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Di sana juga tersimpan bendera pusaka Indonesia.

Monas dikelilingi taman dengan pohon-pohon yang rindang. Duduk-duduk di taman ini sangat menyenangkan.

BACA JUGA: Tidak Hanya Jadi Nama Jalan, Ada Juga Museum M.H. Thamrin

Ondel-ondel

Ondel-ondel adalah sepasang boneka besar yang terbuat dari anyaman bambu. Tingginya sekitar 2,5 meter dengan garis tengah sekitar 80 cm.

Bagian tengahnya berlubang, tempat pemain memikul dan menggerakkan ondel-ondel.

Bagian wajah berupa topeng. Wajah ondel-ondel laki-laki berwarna  merah atau cokelat. Sedangkan wajah ondel-ondel perempuan berwana putih atau merah muda.

Kepalanya diberi hiasan yang disebut kembang kelapa. Kembang kelapa terbuat dari puluhan batang lidi yang masing-masing diberi hiasan kertas warna-warni.

Ondel-ondel sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat.

Pertunjukan Ondel-Ondel (Creative Commons)

Gedung Pencakar langit

Di Jakarta terdapat ratusan gedung pencakar langit. Gedung itu berfungsi sebagai perkantoran, pertokoan, atau tempat tinggal (apartemen dan rumah susun) .

Gedung –gedung  ini membuat Jakarta mendapat julukan hutan beton.

Meskipun begitu, gedung-gedung menambah pesona kota Jakarta, karena gedung-gedung didesain dengan cantik.

BACA JUGA: Mengenal M.H. Thamrin, Tokoh Betawi dan Pejuang Kemerdekaan

Trans Jakarta

Trans Jakarta adalah bus umum yang berjalan di jalur khusus yang disebut Busway. Karena jalurnya khusus, Busway bebas dari kemacetan. Trans Jakarta pun bisa melaju dengan lancar.

Trans Jakarta memiliki banyak jalur. Jalur-jalur itu bersimpangan satu sama lain. Di tiap persimpangan penumpangn bisa pindah jalur tanpa harus membeli tiket lagi.

Bus ini hanya bisa menaikkan dan menurunkan penumpang di halte khusus, karena tinggi lantai bus ini kira-kira 1 meter dari atas jalan.

Bus Trans Jakarta sedang melintas di Bunderan HI dengan Monumen Selamat Datang. (Creative Commons)

Monumen Selamat Datang

Monumen Selamat Datang terdapat di sebuah bundaran yang terletak di depan Hotel Indonesia.

Monumen Selamat Datang berupa sepasang patung manusia yang sedang menggenggam bunga dan melambaikan tangannya.

Monumen yang diresmikan tahun 1962 itu awalnya dibangun untuk menyambut tamu negara dan atlet Asean Games ke-4.

Bajaj

Bajaj adalah kendaraan umum beroda 3. Kendaraan kecil ini memiliki kapasitas penumpang 3 orang. Bajaj tidak memiliki jalur khusus. Ia bebas berjalan di jalan umum kecuali di jalan protokol.

Penumpang boleh menggunakan kendaraan ini ke tempat yang diinginkan.

Besarnya ongkos, tergantung kesepakatan antara penumpang dan sopir bajaj.

Bajay, Kendaraan Roda Tiga. (Creative Commons)

Kerak Telor

Kerak telor adalah salah satu makanan khas masyarakat Betawi yang tinggal di Jakarta.

Makanan ini terbuat dari beras ketan putih dan telur yang dimasak menjadi lempengan berbentuk bulat, seperti pizza. Lalu di atasnya ditaburi serundeng kelapa campur udang kering.

Kerak telor sudah ada sejak zaman Belanda.

Kerak telor biasanya dijajakan di daerah objek-objek wisata di Jakarta seperti Kota Tua Jakarta  Monumen Nasional (Monas), Situ Babakan, dan Pekan Raya Jakarta atau Jakarta Fair.

Kerak Telor enak dimakan saat masih panas.

Pedagang Kerok Telor (Creative Commons)

 BACA JUGA: Tanaman Kecapi, Tanaman Khas Betawi yang Banyak Manfaat dan Langka 

Lihat juga video ini, yuk!