Kenapa Gerhana Bulan Total yang Terjadi 28 Juli Disebut Blood Moon?

By Cirana Merisa, Kamis, 26 Juli 2018 | 12:30 WIB
28 Juli nanti kita bisa menyaksikan gerhana Bulan total berdurasi terlama. (Pixabay)

Gerhana Bulan itu terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan berada dalam satu garis lurus.

Permukaan Bulan terdiri dari bebatuan, maka itu, Bulan tidak bisa memancarkan cahayanya sendiri.

Kita melihat Bulan bersinar bukan karena cahayanya sendiri, tapi karena Bulan memantulkan cahaya Matahari.

Dengan kata lain, Bulan bersinar karena terpapar cahaya Matahari.

Nah, saat gerhana Bulan terjadi, Bumi menghalangi cahaya Matahari yang menuju ke Bulan.

BACA JUGA: Apa yang Menyebabkan Gerhana Bulan 28 Juli 2018 Berlangsung Lama?

Akibatnya, Bulan tidak mendapatkan cahaya Matahari sehingga tidak bisa terlihat terang seperti biasanya.

Namun begitu, atmosfer Bumi membelokkan cahaya Matahari ke arah Bulan.

Maka itu, Bulan tidak sepenuhnya gelap, tapi berwarna kemerahan.

O iya, tingkat polusi di daerah sekitar juga bisa memengaruhi warna merahnya Bulan, lo.

Semakin banyak polusi di sekitar kita, maka Bulan akan terlihat semakin merah.

BACA JUGA: 4 Fakta Seputar Gerhana Bulan yang Akan Terjadi 28 Juli Nanti