Bermula Dari Resep Hidup Abadi, Kini Kembang Api Jadi Simbol Perayaan

By Tyas Wening, Sabtu, 8 September 2018 | 11:15 WIB
Warna-warni kembang api berasal dari bahan kimia. (Pixabay)

Orang-orang Tiongkok pada jaman dahulu percaya bahwa ledakan yang tercipta dari campuran beberapa bahan tadi bisa mengusir roh jahat.

Jika tidak ada roh jahat di sekeliling mereka, maka orang-orang Tiongkok akan hidup dengan damai.

Baca Juga : Mulai dari Petasan Sampai Pinwheels, Inilah 5 Jenis Kembang Api yang Sering Kita Lihat

Dibungkus Tunas Bambu

Dulu, bahan-bahan campuran bubuk mesiu dibbungkus dengan tunas bambu lalu dilemparkan ke dalam api yang akan menghasilkan ledakan kencang.

Kembang api kemudian mengalami evolusi dan tunas bambu yang menjadi pembungkus bubuk mesiu kemudian digantikan dengan tabung dari kertas.

Selain tidak lagi menggunakan tunas bambu sebagai pembungkus, kembang api kemudian memiliki sumbu yang terbuat dari tisu, sehingga tidak perlu lagi melemparkan kembang api ke dalam api jika ingin menyalakannya.

Baca Juga : Bukan Kembang Api, Ini Adalah Ledakan Kelahiran Bintang

Menyebar Ke Eropa

Resep pembuatan kembang api kemudian menyebar ke Eropa setelah pada tahun 1295, Marco Polo membawanya dari Tiongkok.

Dari sinilah, beberapa negara di Eropa mulai menggunakan kembang api sebagai simbol perayaan.

Di Inggris, kembang api dinyalakan saat pesta pernikahan Henry VII tahun 1486.