Uniknya Kerbau Bule, Pemimpin Kirab Budaya Malam Satu Suro di Solo

By Avisena Ashari, Minggu, 9 September 2018 | 18:03 WIB
Kerbau Bule yang memimpin kirab Malam Satu Suro (M. Wismabrata (Kompas.com))

Bobo.id - Kerbau Bule, atau yang dikenal dengan nama Kerbau Kyai Slamet, ini adalah bintangnya perayaan Malam Satu Suro, di Solo.

Dalam kirab budaya tersebut, kerbau bule yang berwarna putih kecoklatan ini mempimpin barisan pembawa pusaka Keraton Kasunanan Solo di beberapa ruas jalan di kota tersebut.

Malam Satu Suro sendiri adalah istilah untuk tradisi perayaan pergantian Tahun Baru Islam, yang dikenal di masyarakat Jawa.

Biasanya, masyarakat berbondong-bondong ke sekitar Keraton dan ke jalanan untuk menyaksikan kirab ini, terutama bintang nya; para Kerbau Bule.

Maklum, sehari-hari Kerbau Bule ini berada dalam kandang.

Baca Juga : Orang Jerman Bikin Rumah Budaya Indonesia di Frankfurt, Bangga, deh!

Sejarah Kerbau Bule Kyai Slamet

Apa, ya, yang spesial dari Kerbau Bule ini?

Selain warna kulit dan bulunya yang eksotis, ternyata kerbau ini memiliki sejarah yang panjang dalam kehidupan Keraton Kasunanan dan masyarakat suku Jawa.

Kerbau Bule ini merupakan salah satu pusaka atau peninggalan dari raja-raja sebelumnya yang ditinggalkan turun-temurun.

Banyak masyarakat yang mempercayai kalau Kerbau Kyai Slamet ini merupakan kerbau keramat, lo.

Lalu, kenapa namanya Kyai Slamet, Bo?

Menurut cerita, Kerbau Bule Kyai Slamet adalah hewan kesayangan dari Raja Pakubuwono II.

Awalnya, Kerbau ini merupakan hadiah dari Kyai Hasan Besari Tegalsari Ponorogo untuk sang Raja.

Kerbau ini dihadiahkan sebagai cucuk lampah atau pengawal dari sebuah pusaka keraton yang namanya Kyai Slamet.

Karena itulah, masyarakat pada waktu itu menyebutnya Kerbau Kyai Slamet, sampai saat ini.

Baca Juga : Menikmati Hiburan Sambil Belajar Budaya di Festival Cisadane Tangerang