Menurut Ahli, Letusan Gunung Tambora Mengubah Dunia, Kenapa, Ya?

By Avisena Ashari, Minggu, 16 September 2018 | 16:13 WIB
Gunung Tambora, Sumbawa (Jialiang Gao - Wikimedia Commons)

Karena itulah, ia melintasi garis khatulistiwa dan menyebab sampai ke kutub dan mengurangi panas dari matahari, yang melewati stratosfer.

Dampak lainnya adalah suhu menjadi lebih dingin, sehingga curah hujan turun.

Inilah yang menjadi penyebab gagalnya panen dan kelaparan massal tadi.

Selain itu, suhu dingin membuat bakteri baru berkembang di Teluk Benggala.

Ini menjadi bibit penyakit kolera, yang sudah ada sebelumnya. Tapi kali ini menyebar luas ke seluruh dunia.

Meski letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 lebih banyak didokumentasikan, kekuatan letusannya lebih lemah, lo.

Ini karena perbedaan teknologi dan perkembangan media di masa itu, teman-teman.

Baca Juga : Mengenal Letusan Tipe Freatik yang Baru Saja Terjadi di Gunung Merapi

Joseph Maning, ahli sejarah di Yale University mengatakan bahwa sekarang dampak setelah gunung meletus bisa lebih berbahaya daripada dampak langsung saat kejadian.

Dengan teknologi yang maju, kita bisa menghindari dampak langsung dari erupsi gunung berapi.

Misalnya seperti yang terjadi di Gunung Agung Bali, beberapa waktu lalu.

Tapi, dampak setelahnya pada lingkungan kita, juga perlu disadari nih, teman-teman.

Lewat dampak erupsi Gunung Tambora, kita bisa belajar kalau letusan gunung berapi bisa memiliki dampak yang panjang di masa depan.

Baca Juga : Cerita Orang Sherpa yang Bisa Bertahan Hidup di Pegunungan Himalaya

Yuk, kita lihat video ini!