Setelah itu, cahaya yang lewat ini akan mengambil bentuk cetakan dari objek yang dilewatinya.
Nah, cahaya difraksi ini bentuknya bisa bermacam-macam, tergantung dari bentuk objek yang dilewatinya.
Makanya, ketika kita melihat bintang, bentuknya seperti mengeluarkan cahaya yang menyebar ke beberapa arah.
Misalnya, pada teropong ruang angkasa, terdapat topangan yang berbentuk silang.
Sehingga gambar bintang yang tertangkap melalui teropong ini bentuknya memiliki empat sisi pancaran cahaya.
Mungkin, kita sering melihat difraksi selain bintang ketika mengambil foto lampu-lampu yang ada di jalanan.
Baca Juga : 9 Fakta Galaksi Bimasakti, Perlu Ribuan Tahun untuk Menghitung Bintang di Dalamnya!
Nah, bentuk cahaya bintang yang kita lihat, disebabkan karena kita memiliki serabut yang menghubungkan lensa mata, namanya sulture lens.
Kondisi sulture lens yang berbeda di setiap mata juga akan menghasilkan bentuk difraksi cahaya yang berbeda-beda.
Bahkan mata kanan dan kiri kita juga melihat pancaran yang berbeda, lo.
Difraksi ini juga menyebarkan gelombang cahaya warna merah lebih panjang dari warna biru.
Karenanya, pancaran sinarnya sebetulnya terlihat seperti campuran warna pelangi.
Sehingga, pada teropong ruang angkasa, cahaya bintangpun tampak berwarna-warni.
Baca Juga : Ternyata Inilah Sebabnya Kenapa Bintang dan Planet Berbentuk Bulat
Teman-teman, lihat video ini, yuk!