5 Kota Ini Ditinggalkan Penduduknya, Bahkan Ada yang Dihapus dari Peta

By Iveta Rahmalia, Senin, 17 September 2018 | 15:27 WIB
Wittenoom, Australia (Five Years/Creative Commons)

Bobo.id – Teman-teman pasti sudah tahu bahwa ada banyak sekali kota di dunia.

Ada yang masih dalam pembangunan, ada yang sudah menjadi kota maju.

Namun, tahukah teman-teman? Ternyata ada beberapa kota di dunia yang ditinggalkan penduduknya, lo. Bahkan, ada kota yang dihapus keberadaannya di peta.

Wah, ada apa, ya?

Bobo sudah merangkum lima kota yang ditinggalkan penduduknya.

Ada kota yang kamu kenal di sini?

Baca Juga : Kisah 5 Kota yang Hilang Selain Atlantis

1. Wittenoom, Australia

Wittenoon, Australia (Five Years - Creative Commons)

Wittenoom merupakan kota tambang di Australia Barat yang didirikan pada 1946.

Kota ini pernah mencapai puncak kejayaannya pada 1950-an karena hasil tambang yang melimpah.

Hasil pertambangan utama dari kota ini merupakan asbes, yang pada waktu itu menjadi material bangunan yang berharga.

Namun, lama-kelamaan, permintaan asbes berkurang. Pertambangan di wilayah ini pun akhirnya ditutup pada tahun 1996. Akibatnya, banyak penduduk yang kemudian mencari mata pencaharian ke daerah lain.

Pada tahun 2007, kota ini secara resmi ditutup.

Pemerintah Australia bahkan sudah menghapus keberadaannya dari peta.

Baca Juga : Inilah 7 Kota yang Paling Aman di Dunia

2. Ruby, Arizona

(The Old Pueblo - Creative Commons)

Punya nasib yang mirip dengan Wittenoom, Kota Ruby juga ditinggalkan karena berukurangnya hasil tambang.

Pertambangan di daerah ini menghasilkan beberapa mineral berharga seperti, emas, perak, seng, dan lain sebagainya.

Namun sayang, pernah ada peristiwa pembunuhan di sini. Pandangan orang tentang Kota Ruby ini pun hancur.

Daerah sekitar kota ini menjadi tempat bagi tiga pembunuhan mengerikan yang memakan korban hingga enam orang.

Peristiwa ini dikenal sebagai kasus Pembunuhan Ruby atau Ruby Murders.

Setelah peristiwa ini, penduduk Ruby mulai meninggalkan kota. Pada tahun 1926, Ruby mulai bangkit lagi dengan adanya perusahaan tambang baru di wilayah ini.

Namun beberapa masalah membuat kota ini kosong. Hingga pada tahun 1940, Kota Ruby resmi ditinggalkan.

Baca Juga : Brigadoon, Kota Yang Muncul 100 Tahun Sekali

3. Varosha, Siprus

(Dickelbers - Creative Commons)

Varosha merupakan tempat wisata populer pada tahun 1970-an.

Pada tahun 1974, ketika Turki menginvasi Siprus, penduduk kota ini mulai meninggalkan Varosha. Sejak itu, Varosha berada di bawah kendali militer Turki.

Kota ini menjadi tempat terlarang dan hanya kalangan terbatas yang diperbolehkan masuk.

Beberapa upaya untuk membuat kota ini menjadi tempat wisata sudah dilakukan.

Namun ternyata tetap tidak membuat Varosha kembali seperti sebelumnya. Kota ini masih kosong dan hanya menyisakan panorama bangunan di tepi pantai yang kini terbengkalai.

Baca Juga : Di Alaska Ada Sebuah Kota yang Hanya Berupa Gedung!

4. Centralia, Amerika Serikat

Pada tahun 1962, percikan api membakar cadangan batu bara di bawah kota Centralia, Pennsylvania.

Percikan api ini diyakini berawal dari pembakaran sampah kota dan terus merambat.

Kebakaran ini bahkan masih berlangsung hingga lebih dari 50 tahun. Bahkan api akan terus menyala sampai 250 tahun ke depan.

Kejadian ini membuat penduduk Centralia satu per satu meninggalkan tempat ini. Tak hanya masalah kebakaran, semakin tingginya kandungan karbon monoksida dan runtuhnya tanah semakin membuat kekhawatiran warga menjadi tak terkendali.

Pemerintah setempat mencoba menyediakan tempat tinggal pengganti untuk warga yang tersisa ke tempat yang lebih baik.

Hal ini semakin membuat Centralia menjadi kota kosong. Kini hanya tersisa beberapa orang yang tinggal di kota ini.

Baca Juga : 5 Kota Ini Ditinggalkan Penduduknya

5. Pulau Hashima, Jepang

Pulau Hashima (Kntrty - Creative Commons (Flickr))

Foto: Kntrty

Penutupan tambang pada 1974 membuat Hashima mulai ditinggalkan penduduknya.

Pulau yang lebih dikenal sebagai Gunkanjima awalnya dibangun bagi pekerja di tambang batu bara lepas pantai Jepang pada 1887.

Karena jaraknya jauh dari pantai, pulau ini kemudian menjadi tempat tinggal permanen penambang beserta keluarga mereka.

Selang beberapa tahun, Pulau Hashima berubah menjadi pemukiman dengan dengan penduduk lebih dari 5.000 jiwa.

 Pulau ini bahkan memiliki beberapa fasilitas dan hiburan seperti klub malam, bioskop, kolam renang, kompleks pertokoan, dan pachinko parlor atau tempat gim Jepang.

Penutupan tambang pada 1974 membuat Hashima mulai ditinggalkan penduduknya. Dengan cepat, pulau itu kembali kosong tak berpenghuni

(Rosiana Haryanti/Kompas.com)

 Lihat juga video ini, yuk!