Tyto alba memiliki kemampuan untuk mengenal dari mana arah suara datang dan mengingat suara yang pernah ia dengar sebelumnya.
Artinya, burung ini tahu apabila mangsanya sedang berlari, menggaruk, atau sedang makan.
Burung hantu jenis ini merupakan salah satu jenis yang paling mudah ditemukan hampir di seluruh dunia, lo.
Habitatnya mencakup Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Afrika, India, Asia Tenggara, dan Australia.
Tyto alba juga suka tinggal di area yang terbuka, di mana mereka bisa bebas mencari mangsa.
Makanya, kalau di Indonesia, kadang-kadang burung ini suka bertengger di pohon sambil memantau area persawahan.
Baca Juga : Mengintip Kehidupan Satwa Liar di Taman Nasional Kruger
Yap, mereka mencari tikus-tikus di area sawah!
Menurut peneliti, burung ini setidaknya memakan satu ekor tikus setiap harinya.
Banyaknya populasi burung ini sangat menguntungkan petani, karena mereka bisa mengurangi jumlah tikus di area pertanian.
Hihi.. Sambil berburu, sekalian membantu Pak Tani, ya?
Oya, karena ia berburu di dekat area pertanian, biasanya Tyto alba tinggal tidak jauh dari area itu, lo.
Karenanya, meski termasuk burung berukuran besar, Tyto alba juga ada yang tinggal di atap-atap gedung dan pemukiman manusia.
Baca Juga : Populasinya Semakin Berkurang, Penyu Jadi Hewan yang Terancam Punah!
Lihat video ini, yuk!