Pada tahun 1804, Appert melakukan percobaan untuk memasukkan makanan ke dalam kaleng yang ditutup rapat dan diamati selama berbulan-bulan.
Setelah melakukan percobaan tersebut, pada tahun 1810 Appert secara resmi mempublikasikan metode pengawetan makanan dalam kaleng.
Uniknya, pengawetan makanan dalam kaleng ini populer sebelum alat pembuka kaleng ditemukan, lo.
Baca Juga : Dulu Digunakan untuk Ritual, Begini Sejarah Boneka Menjadi Mainan
Maka saat itu makanan kaleng dibuka dengan menggunakan pisau yang ditusuk ke kalengnya jika ingin menyantap makanan.
Meskipun pengawetan makan menggunakan kaleng ditemukan di Perancis, tapi metode ini lebih populer di Amerika.
Orang-orang Eropa kurang percaya jika makanan yang diawetkan dalam kaleng memiliki rasa yang nikmat dan akan memiliki rasa yang tidak segar.
Makanan kalengan baru populer di Eropa pada tahun 1860-an dan orang-orang mulai menyadari pentingnya makanan yang dikemas menggunakan kaleng.
Hingga saat ini metode pengemasan makanan dan minuman masih banyak digunakan, terutama untuk bekal para tentara yang ada di medan perang.