Balon milik NASA diterbangkan untuk mempelajari PMC selama lima hari dan melakukan perjalanan dari Swedia menuju Kanada melalui Arktik.
Melalui kamera yang ada pada balon tersebut, peneliti dapat menyaksikan aliran energi dari gelombang gravitasi yang lebih besar ke aliran yang lebih kecil dan tidak stabil.
Gelombang gravitasi ini disebabkan oleh udara yang didorong ketika bertemu rintangan, seperti pegunungan dan pecah seperti gelombang laut di pantai.
Selama lima hari perjalanannya, balon milik NASA ini bahkan sudah memotret enam juta gambar beresolusi tinggi, lo.
Baca Juga : Keren tapi Berbahaya, Ini Cara NASA Lindungi Bumi dari Asteroid
Melalui foto fenomena langka yang ditangkap oleh balon milik NASA ini, para peneliti berharap bisa memberikan wawasan baru mengenai awan elektrik biru tersebut.
Awan biru elektrik atau PMC pertama kali diamati pada tahun 1885, dua tahun setelah letusan gunung berapi Krakatau yanga da di Inodnesia, lo.
Penelitian ini untuk mengetahui apakah awan biru elektrik terbentuk sebagai akibat dari letusan gunung Krakatau.