Meskipun Terasing dari Dunia Luar, Suku Zoe Jadi Suku Paling Bahagia

By Tyas Wening, Senin, 15 Oktober 2018 | 16:08 WIB
Suku Zoe (Fiona Watson/Survival)

Untuk mendapatkan makanan, suku Zoe akan berburu berbagai binatang, seperti ikan atau burung.

Perburuan ini bisa dilakukan sendiri atau berkelompok jika persediaan makanan tersedia dalam jumlah banyak, tujuannya agar berburu menjadi lebih mudah.

Jika biasanya setiap suku mempunyai pemimpin atau kepala suku, suku Zoe tidak memilikinya.

Suku Zoe lebih senang mendengarkan nasihat dari para tetua yang ada di sana dan keputusan diambil secara bersama-sama.

Baca Juga : Serba-serbi Nazar Boncugu, Mata Iblis Simbol Keberuntungan dari Turki

Hal lain yang membuat kehidupan suku Zoe di hutan Amazon dikatakan damai adalah karena tidak ada perselisihan dan kemarahan yang terjadi di antara mereka.

Jika ada perselisihan yang terjadi, hukuman paling berat yang akan diterima adalah mereka harus pergi meninggalkan keluarga dan desa tersebut.

O iya, suku Zoe mempunyai ciri khas yang membedakan suku Zoe dengan suku lainnya, lo.

Suku Zoe memakai sepotong kayu berbentuk kerucut yang dipasang menembus bawah bibir mereka.

Kayu yang bernama Poturu ini dipasang sejak usia 7 atau 9 tahun dan diganti dengan Poturu yang lebih besar seiring bertambahnya usia.