Bagaimana Jadinya, Jika Lempengan Es Antartika Bernyanyi?

By Tyas Wening, Jumat, 19 Oktober 2018 | 13:25 WIB
Lapisan es di Antartika (Pixabay)

Untuk mempelajari hal ini, Julien Chaput, geofisikawan dan ahli matematika dari Colorado State University dan timnya mengubur 34 sensor seismik di bawah lapisan salju tebal dari lempeng es Ross.

Sensor yang dikubur ini merekam struktur lempengan es sejak tahun 2014 hingga tahun 2017.

Ketika mempelajari data yang dihasilkan oleh sensor, Chaput dan timnya menemukan bahwa lapisan salju ini terus bergerak karena tiupan angin.

Nah, gerakan ini ternyata menimbulkan bunyi dengan siklus setiap lima detik, yang berubah-ubah sesuai variasi kekuatan angin dan perubahan temperatur udara yang mengubah nada nyanyian.

Baca Juga : Planet Bumi Semakin Tua, Lakukan Cara Ini untuk Menyelamatkannya, yuk!

Dengan mempelajari getaran lempeng es, para peneliti berharap untuk mempelajari bagaimana lempeng es merespons pemanasan global.

Pakar glasiologi Douglas MacAyeal mengatakan kalau lapisan salju tebal ini merupakan bagian terpenting yang melindungi lapisan es dari iklim yang memanas.

Menurut Chaput, lapisan salju tebal yang meleleh ini dianggap sebagai salah satu faktor terpenting dari es yang tidak stabil dan terus bergerak, dan hal ini bisa mempercepat mencairnya es ke lautan, nih.