Astronom Menemukan Asteroid Biru yang Aneh, Kira-Kira Apa, ya?

By Tyas Wening, Selasa, 30 Oktober 2018 | 16:20 WIB
Asteroid biru 3200 Phaeton (heather Roper/University of Arizona)

Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa Phaethon memiliki permukaan yang berwarna biru di sekelilingnya, yang menunjukkan bahwa objek ini "hangus secara merata" karena Matahari.

Teddy Kareta, mahasiswa University of Arizona yang memimpin penelitian ini mengatakan warna biru yang dimiliki Phaethon menunjukkan kalau asteroid ini telah mengalami pemanasan yang intens, lo.

Selama perjalanannya mengelilingai matahari, Phaethon sudah dipanaskan hingga suhu 800 derajat celcius.

O iya, peneliti juga menduga kalau asteroid Phaethon adalah penyebab dari terjadinya hujan meteor Geminid.

Baca Juga : Pusaran Berbentuk Segi Enam di Kutub Utara Planet Saturnus

Hujan meteor Geminid adalah hujan meteora yang terjadi setiap bulan Desember dan satu-satunya hujan meteor yang berasal dari benda apapun selain komet.

Sebelum Phaethon ditemukan, astronom tidak tahu, nih, dari mana Geminid berasal.

Namun setelah mengamati kalau orbit Phaethon cocok dengan jejak puing yang menyebabkan hujan meteor tahunan ini, para astronom kemudian memutuskan kalau Phaethon adalah penyebab terjadinya hujan meteor Geminid.

Kemungkinan lain yang diduga oleh astronom kalau Phaethon sebenarnya adalah komet yang tidak aktif, dan berubah menjadi asteroid.

Maka itu, para astronom masih belum bisa sepenuhnya mengelompokkan Phaethon menjadi asteroid.

Itu karena Phaethon terlihat seperti asteroid, tapi melepaskan ekor debu kecil saat berada di dekat matahari, hampir sama seperti yang dilakukan komet.