Pahlawan Perempuan Indonesia, Maria Walanda Maramis dari Minahasa

By Avisena Ashari, Selasa, 6 November 2018 | 11:03 WIB
Pahlawan nasional indonesia wanita, Maria Walanda Maramis (Pos Indonesia)

Dari sinilah nama Maria berubah menjadi Maria Walanda Maramis, mengikuti nama suaminya.

Jozef sangat mendukung kemauan Maria untuk belajar, lo. Ia mengajari istrinya bahasa Belanda dan membelikan buku-buku untuknya.

Maria kemudian ingin membuat pergerakan yang bisa membuat perubahan untuk nasib kaum perempuan.

Ia ingin membebaskan perempuan dari adat yang tidak menguntungkan dan pola pendidikan Belanda.

Akhirnya, pada 8 Juli 1947, Maria mendirikan perkumpulan yang namanya PIKAT, singkatan dari Percintaan Ibu kepada Anak Temurunnya.

Baca Juga : Pahlawan Nasional: Lafran Pane

Perkumpulan ini seperti sekolah, teman-teman. Di sana, perempuan diajarkan tentang kerumahtanggaan, pertolongan pertama pada kecelakaan, dan bahasa Belanda.

Hebatnya, PIKAT ini kemudian mempunyai cabang di banyak tempat selain di Minahasa, lo.

Ada Gorontalo, Poso, Donggala, Makassar, dan beberapa tempat di Jawa dan Kalimantan.

Karena dulu masih banyak yang hanya menggunakan bahasa daerah, Maria menganjurkan teman-temannya bisa bahasa Melayu saat berpidato atau bicara dengan orang asing.

Bahasa Melayu memang ibu dari bahasa Indonesia, teman-teman.

Maria dikenal selalu mengenakan pakaian daerah, yaitu kain, dan kebaya putih, lo. Menurutnya, ini adalah cara mempertahankan identitas bangsa.

Baca Juga : Cergam Bona: Cerita Pahlawan