Bobo.id - Perubahan iklim menjadi permasalahan yang dihadapi manusia di Bumi sejak beberapa tahun terakhir, nih.
Keadaan alam ini rupanya juga berpengaruh bagi hewan, lo. Salah satunya tikus.
Ilmuwan memperkirakan kalau di akhir abad ini suhu di bumi akan naik sebesar 2 derajat Celcius.
Lalu apa pengaruhnya pada tikus, ya?
Baca Juga : Anjing Padang Rumput, Hewan Pengerat yang Lucu dan Menggemaskan
Ternyata suhu yang meningkat membuat lingkungan semakin hangat, ini menjadi kondisi berkembang biak yang subur bagi tikus.
Seorang pakar tikus, Bobby Corrigan dari Universitas Cornell, menjelaskan kalau masa kehamilan tikus sangat cepat, teman-teman.
Masa kehamilan hewan pengerat hanya 14 hari saja, teman-teman.
Setelah lahir, ia juga hanya perlu waktu 1 bulan sampai bisa berkembang biak lagi.
Baca Juga : Apakah Kucing Benar-benar Pandai Menangkap Tikus? Cari Tahu, Yuk!
Wah, padahal kan, tikus tidak hanya melahirkan satu anak sekali melahirkan, ya.
Menurut peneliti, bisa-bisa satu tikus hamil bisa menghasilkan 15.000 - 18.000 tikus baru dalam waktu kurang dari satu tahun.
Banyak sekali, ya!
Nah, yang berbahaya, kita tahu kalau tikus ini hewan yang kotor.
Ia bisa menularkan berbagai penyakit seperti pes, diare, leptospirosis, dan banyak lagi.
Baca Juga : Hati-hati, 5 Penyakit Ini Bisa Disebarkan oleh Tikus kepada Kita
Kuman penyakit dari kotoran tikus juga bisa menyebar di sudut-sudut rumah.
Di Selandia Baru, beberapa kota sudah mengalami naiknya populasi tikus ini, karena di sana terjadi musim panas yang paling panas dalam sejarah.
Di Amerika, panggilan pada pengendali hama tikus juga meningkat, teman-teman.
Semoga rantai makanan di alam tetap berjalan, sehingga populasi tikus bisa dikendalikan, ya!
Baca Juga : Apakah Benar Tikus Suka Makan Keju? Yuk, Cari Tahu Jawabannya!
Yuk, lihat video ini juga!