Bobo.id - Sampai hari ini, gempa juga masih terjadi ke Mamasa, Sulawesi Barat, teman-teman.
Gempa di Mamasa, Sulawesi Barat terus terjadi selama kurang lebih dua minggu terakhir.
Masyarakat Mamasa pun mengadakan ritual Messalu Lembang.
Tradisi Messalu Lembang adalah tradisi leluhur Mamasa dalam menolak segala bala bencana.
Ritual Messalu Lembang ini adalah sebuah ungkapan yaitu pengakuan atas segala dosa dan memohon maaf atas kesalahan yang pernah diperbuat oleh masyarakat Mamasa.
Baca Juga : Wah, Rupanya Memetik Jamur di Hutan Menjadi Tradisi Orang Baltik, lo!
Tradisi Messalu Lembang ini dilakukan turun temurun, lo. Namun ritual ini sudah jarang dilakukan, teman-teman.
Karena gempa yang terjadi di Mamasa, ritual ini kembali dilakukan lagi.
Ritual Messalu digelar tokoh adat dan tokoh agama di salah satu monumen bersejarah di sana, yaitu To'pao.
To'pao ini letaknya di Taman Kota Mamasa.
Menurut salah satu tokoh adat Mamasa, Obed Nego Depparinding, ritual ini dilakukan dengan maksud meminta pertolongan pada penguasa alam semesta.
Baca Juga : Fahombo, Tradisi Nias yang Masih Banyak Diminati Sampai Sekarang
Dalam tradisi ini, masyarakat memohon pengampunan dan permohonan maaf.
Masyarakat meminta agar para tokoh adat menggelar ritual Messalu Lembang, supaya bencana tidak terjadi lagi, teman-teman.
Sejak dahulu, tradisi ini dilakukan agar masyarakat Mamasa dijauhkan dari segala mara bahaya.
Para leluhur masyarakat Mamasa rutin menggelar ritual ini setiap tahun, terutama kalau ada bahaya yang terjadi di sana, misalnya seperti bencana alam.
Baca Juga : Ehomaki, Tradisi Memakan Sushi Roll Jepang untuk Keberuntungan
Selain berdoa, dalam ritual Messalu Lembang juga ada pemotongan sejumlah hewan seperti babi dan kerbau.
Hewan-hewan ini disembelih sebagai tanda pengakuan kesalahan yang dilakukan sebelumnya.
Dalam kepercayaan masyarakat Mamasa, semua bencana manusia di Bumi Kondosapata Mamasa, juga dipengaruhi oleh manusia dalam memperlakukan alam, teman-teman.
Kita doakan semoga bencana alam di Mamasa segera mereda dan keadaan saudara kita di sana segera pulih, ya.
Baca Juga : Dulunya untuk Ritual Keagamaan, Sendok Sudah Ada Sejak Zaman Batu
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | kompas |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR