Bobo.id - Dengan berkembangnya teknologi, kita semakin mudah mendapatkan berbagai informasi, nih, teman-teman.
Cukup melalui smartphone, kita sudah bisa mendapatkan berbagai informasi yang bisa kita bagikan kepada teman atau keluarga.
Walaupun saat ini kita mudah mendapatkan informasi, ternyata nggak semua informasi yang tersedia itu benar.
Banyak juga, lo, informasi palsu yang beredar di internet dan akibatnya kita mendapatkan informasi yang salah mengenai sesuatu, contohnya ketika bencana alam.
Baca Juga : 5 Cara Mengatasi Ngantuk Saat Belajar, Pernah Coba?
Akibat dari hoax atau informasi palsu ini, bisa merugikan banyak orang, lo.
Seperti keluarga yang mencari anggota keluarga lainnya saat bencana, tapi justru mendapatkan informasi palsu.
Meskipun merugikan banyak orang, tapi kenapa banyak orang yang mudah percaya pada hoax?
Salah satu hal yang membuat orang-orang mudah percaya pada hoax ini adalah karena confirmation bias atau bias konfirmasi, teman-teman.
Bias konfirmasi ini adalah saat kita mencari berbagai bukti yang mendukung pendapat kita dan tidak peduli pada kebenaran informasi yang sebenarnya.
Baca Juga : Perpustakaan Sebagai Kado Seabad Kemerdekaan Finlandia
Nah, kesalahan pemikiran inilah yang membuat kita mudah percaya pada hoax yang kita baca dan tidak mencari informasi sebenarnya dari sebuah berita.
Setelah itu, informasi yang belum diketahui benar atau tidak tadi akan segera disebarkan dengan cepat, nih, karena merasa informasi tadi adalah berita yang penting untuk disebarkan.
Informasi yang belum diketahui kebenarannya ini pun kemudian menyebar ke orang lain yang kemudian juga mempercayainya.
Lalu bagaimana agar kita tidak mudah tertipu dan percaya dengan hoax yang menyebar?
Baca Juga : Kuman yang Keluar Saat Bersin Lebih Cepat dari Citah yang Berlari
Tentu saja teman-teman harus banyak membaca, nih, dan pastinya membaca informasi yang tepat, ya.
Dengan banyak membaca, maka teman-teman akan mudah terhindar dari berita hoax.
Selain itu, teman-teman juga jadi bisa memberitahu orang-orang yang menerima berita hoax kalau informasi tersebut tidak benar, lo.
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR