Bobo.id - Museum Sejarah Alam dan Sains New Mexico baru saja mengumumkan salah satu nenek moyang mamalia dengan bentuk yang tidak biasa, nih, teman-teman.
Nenek moyang mamalia dari zaman prasejarah ini memiliki nama ilmiah Gordodon kraineri.
Hewan prasejarah ini dikatakan memiliki bentuk yang tidak biasa karena meskipun diketahui sebagai nenek moyan mamalia, tapi G. kraineri ini memiliki bentuk tubuh seperti dinosaurus, lo.
Ia memiliki sirip setinggi 43 centimeter yang mengembang, berbobot 34 kilogram, dan panjang 1,5 meter.
Baca Juga : Tupai Sering Mengubur Kacangnya dan Ingat di Mana Ia Menyimpannya, Kenapa Begitu?
G. kraineri hidup di wilayah Amerika Barat Daya selama periode geologis Permian, yaitu sekitar 300 juta tahun yang lalu.
Periode Permian ini berlangsung tepat sebelum dinosaurus muncul, lo, yaitu sekitar 300 sampai 251 juta tahun yang lalu.
Hewan-hewan yang hidup pada periode tersebut dikatakan peneliti memiliki bentuk yang lebih mirip mamalia daripada dinosaurus, nih, teman-teman, dan dikenal sebagai pelycosaur.
Peneliti menyimpulkan G. kraineri merupakan nenek moyang mamalia karena bentuk kerangkanya yang lebih menyerupai mamalia dibandingkan dinosaurus seperti T-Rex, Triceratops, dan dinosaurus lainnya.
Baca Juga : Wah, Ilmuwan Temukan Burung Campuran dari 3 Spesies, Kok Bisa, ya?
Fosil ini ditemukan di kawasan New Mexico oleh para mahasiswa geologi Universitas Oklahoma.
Penemuan ini kemudian dilaporkan kepada ahli paleontologi, Spencer Lucas yang kemudian melakukan pengumpulan kerangka pada tahun 2013 dan 2014 bersama timnya.
Pak Spencer Lucas mengatakan, nenek moyang mamalia ini diberi nama Gordodon kraineri karena memiliki memiliki sejumlah gigi kecil yang kuat.
Namanya diambil dari kata "gordo" yang dalam bahasa Spanyol berarti lemak, dan juga "odon" dari bahasa Yunani yang mempunyai arti gigi.
Baca Juga : Cerita Gigantopithecus, Kera Terbesar yang Pernah Ada di Bumi
Sedangkan "kraineri" diambil dari nama Karl Krainer, seorang ahli geologi dari Universitas Innsbruck, Austria.
Penggunaan nama dari Karl Krainer ini digunakan untuk menghormati jasanya dalam penemuan geologi dan paleontologi di New Mexico, teman-teman.
Lucas mengatakan kalau hewan herbivora ini memiliki struktur yang sangat maju pada tengkorak, rahang, dan gigi.
Nah, hal ini menunjukkan kalau mereka memakan tanaman tertentu yang mempunyai gizi tinggi.
Reptil herbivora lainnya sebenarnya tidak memilih-milih saat makan, lo, dan mengunyah tanaman apapun yang mereka temui.
Tapi hal ini berbeda dengan G. kraineri yang yang mengunyah makanan tertentu dan membuatnya mirip seperti hewan modern seperti kambing dan rusa.
Temuan G. kraineri ini memperbaiki pemahaman palentolog tentang sejarah reptil herbivora, lo.
Baca Juga : Banyak Kucing di Alam Liar, Kucing Rumahan Asalnya dari Mana, ya?
Tapi sampai saat ini para paleontolog masih belum mengetahui dengan pasti apa fungsi dari sirip yang ada di punggung hewan tersebut.
Para ahli menduga sirip tersebut berguna untuk proses termoregulasi, yaitu mempertahankan suhu tubuh.
G. kraineri bisa memompa darah ke sirip yang meningkatkan darah sehingga darah bisa lebih cepat didinginkan atau dipanaskan.
Source | : | livescience |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR