Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu, tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS sedunia?
Hari AIDS Sedunia sudah diperingati sejak tahun 1988, lo.
Hari AIDS Sedunia diadakan untuk meningkatkan kesadaran pada orang-orang tentang penyakit ini, dan memberikan informasi yang benar tentang penderitanya.
Biasanya, kampanye Hari AIDS Sedunia ditandai dengan memakai pita merah, teman-teman.
Nah, kita cari tahu, yuk, seputar penyakit ini.
Baca Juga : Selain Dokter, Inilah 5 Profesi Lain yang Bekerja di Rumah Sakit
Mungkin kamu pernah mendengar juga tentang HIV. HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus.
Kalau AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome.
Singkatnya, HIV adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS, teman-teman.
HIV ini menyerang sistem imun di tubuh seseorang yang terkena virus ini.
Baca Juga : Dua Warna yang Tidak Boleh Digunakan di Rumah Sakit
Virus ini menumpang sel T limfosit, yang fungsinya memerangi bakteri dan penyakit.
Nah, kemudian virus ini mengambil alih sel T dan malah menggunakannya untuk memperbanyak diri, dan menganggu sel yang lain.
Sel T yang diganggu oleh HIV jadi tidak bisa memerangi bakteri penyakit dan infeksi dengan baik.
Seseorang yang terkena virus ini disebut positif HIV, namun ia perlu waktu beberapa tahun sampai akhirnya menyebabkan penyakit AIDS.
Dokter akan mengetahui penyakit AIDS muncul, kalau orang tersebut hanya punya sedikit lagi sel T dan menunjukkan gejala-gejala yang lebih serius.
Baca Juga : Inilah 3 Penyakit Mata yang Biasanya Diakibatkan Diabetes Melitus
Gejala penyakit ini tidak bisa dilihat dari penampilan luar saja, teman-teman. Bahkan, orang yang terkena virus ini juga belum tentu merasakannya.
Namun, lama-kelamaan virus ini bisa menyerang organ-organ tubuh, dan otak.
Di tahun 2015, sekitar 37 juta orang di dunia terkena infeksi HIV atau penyakit AIDS. Tiga juta di antaranya adalah anak-anak, teman-teman.
Tapi, virus HIV ini tidak menyebar seperti saat kita demam atau pilek, lo.
Kita tidak akan tertular virus ini kalau kita bersalaman dengan orang yang terkena virus HIV, atau mengunjungi rumah orang tersebut.
Baca Juga : Ayo Ketahui Mitos dan Fakta Seputar Diabetes, Penyakit Terbesar Ke-6
Virus ini tersebar lewat cairan tubuh, misalnya darah.
Kebanyakan anak-anak yang terkena HIV adalah dari orang tuanya, misalnya saat dikandung oleh ibu, atau lewat air susu ibu.
Dokter bisa membantu mencegah anak tertular HIV saat dikandung ibunya, dengan melakukan perawatan tertentu.
Selain itu, transfusi darah juga bisa jadi penyebabnya. Tapi, saat ini tentu saja ahli kesehatan di rumah sakit bisa membantu memastikan kalau darah tersebut bebas dari virus ini.
Baca Juga : Dari Mana Asalnya Darah? Kenali Fakta Pengangkut di Tubuh Kita, yuk!
Saat ini, obat untuk penyakit ini belum ada, teman-teman.
Tapi, dokter memiliki obat dan perawatan yang bisa membuat orang yang terkena virus HIV tetap sehat dan tidak menjadi penyakit AIDS, meskipun memiliki sistem imun yang lemah.
Kadang-kadang, orang yang terkena penyakit HIV merasa sedih karena khawatir kalau orang lain takut dan tidak mau bergaul dengan dirinya.
Jika kamu bertemu dengan orang yang terkena dengan virus ini, tetaplah bersikap baik seperti pada teman yang lainnya, ya.
Baca Juga : Stephen Hillenburg Meninggal Karena ALS, Ayo Kita Kenali Penyakit ALS!
Lihat video ini juga, ya!
Source | : | kids health |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR