Bobo.id – Kekerasan terhadap anak masih terus terjadi. Pada tahun 2011 – 2016, terjadi 22.109 kasus kekerasa terhadap anak.
Padahal, salah satu hak anak adalah mendapatkan rasa aman dan perlindungan, sehingga tidak ada lagi anak yang mengalami kekerasan.
Baca Juga : 5 Ciri Anak Cerdas yang Tak Terduga, Apa Kamu Punya Ciri-Ciri Ini?
Karena kasus kekerasan pada anak masih tinggi, Wahana Visi Indonesia pun melakukan kampanye Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak (PKTA).
Kampanye ini dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya meluncurkan enam film pendek yang membahas tentang kekerasan terhadap anak.
Baca Juga : Jambore Kreativitas Generasi Z: Hentikan Kekerasan Terhadap Anak
Enam Film dari Anak, oleh Anak, dan untuk Anak
Keenam film pendek itu merupakan karya anak-anak, ditulis oleh anak-anak, dan diproduksi oleh anak-anak.
Keenam film pendek itu adalah “Sari”, “PAP Please”, “Sahabat Sunyi”, “Perahu Tak Sampai”, “Ngintip”, dan “Ngehits”.
Baca Juga : Anak-Anak di Australia Beraksi di Jalan untuk Menyelamatkan Lingkungan
Keenam film pendek itu memiliki tema yang berbeda-beda. Namun, semuanya masih berhubungan dengan kekerasan yang sering menimpa anak-anak.
Misalnya, perlindungan terhadap anak-anak disabilitas, perundungan (bully) di dunia online, dan kabupaten/kota layak anak.
Baca Juga : Sering Tak Disadari, 3 Hal Ini Termasuk ke Dalam Jenis Kekerasan, lo!
Mengerti Jenis Kekerasan dan Tahu Cara Mengatasinya
Dengan film pendek ini, kita yang masih anak-anak diharapkan bisa tahu, hal apa saja yang masuk ke dalam kekerasan.
Jika kita sudah tahu hal apa saja yang masuk ke dalam kekerasan, kita juga diharapkan tahu bagaimana cara melawannya.
Baca Juga : Wah, Anak 11 Tahun Jadi Duta Lingkungan! Kenalan dengan Misimi, yuk!
Menurut Ibu Lenny N. Rosalin, Deputi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), kita harus tahu hal apa saja yang masuk ke dalam kekerasan.
Jika kita sudah tahu jenis-jenis kekerasan yang sering menimpa anak, kita harus berani untuk melawannya, salah satu caranya dengan melapork pada orangtua.
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR