Burung Hitam tidak mau menyerah. Ia terus bergerak-gerak, mencoba untuk melepaskan dirinya sendiri lagi dari jaring. Tiba tiba ia melihat seekor tikus mengendap di antara daun-daun stroberi. Tikus itu mendekatinya.
“Burung Hitam, jangan bergerak. Aku akan menolongmu. Tetaplah diam, karena aku mendengar langkah Pak Tani datang. Aku akan menggigit jaring jebakan ini secepat mungkin,” kata Tikus Kecil.
Burung Hitam langsung diam tak bergerak. Jantungnya berdebar kencang mendengar langkah kaki Pak Tani yang memakai sepatu but. Langkah itu terdengar semakin dekat ke arah ladang stroberi itu.
Baca Juga : Dongeng Anak: Nama Baru Maharaja Agung Putra Ksatrio
Sementara itu, si Tikus Kecil mulai menggigiti jaring dengan gigi-giginya yang tajam. Tak lama kemudian, Burung Hitam pun bisa terbang bebas.
“Terimakasih, Tikus Kecil! Terima kasih!” serunya girang sambil mengepakkan sayapnya dan terbang tinggi.
Tepat pada saat itu, Pak Tadi tiba di ladang stroberinya. Ia melihat si Burung Hitam. Ia juga melihat lubang besar di jaring penutup tanaman stroberinya.
Baca Juga : Cerita Rion dengan Sebelah Mata
“Burung nakal! Lagi-lagi dia mencuri stroberiku! Aku tidak tahu, bagaimana lagi cara mengusir mereka!” keluhnya.
Pak Tani lalu memperbaiki lubang di jaring itu. Ia tidak melihat Tikus Kecil yang sudah lama tinggal di ladang stroberinya. Selama ini, Tikus Kecil hidup aman memakan stroberi-stroberi di ladang itu. Sarangnya tersembunyi di bawah daun-daun besar stroberi.
Cerita: Arsip Majalah Bobo. Ilustrasi: Dhian
Baca Juga : Kisah Elang Kayu
Lihat juga video ini, ya!
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR