Ketiga anak rubah itu berlari-larian di antara semak. Sementara, satu anak rubah tetap tidur nyenyak di bawah pohon.
Sementara itu, seekor anak beruang tampak sedang berjalan membawa tas. Itulah Kuma. Ia ingin pergi memancing ke sungai.
“Ayah pikir aku malas,” gumamnya agak kesal. “Lihat saja nanti. Semua saudaraku sedang bermain lompat kodok. Tapi aku akan bawa ikan untuk makan malam besok.”
Baca Juga : SoFi, Si Robot Ikan yang jadi Mata-Mata Ilmuwan di Bawah Laut
Kuma lalu melangkah di jalan setapak dan sampai di tepi sungai. Capung dan kupu-kupu terbang di sekitarnya mengajak bermain. Namun, Kuma tidak tergoda. Matanya tetap menatap ke aliran air sungai.
Tak lama kemudian, Kuma sudah berada di dalam sungai. Matanya awas melihat ke dalam air sungai.
CLEP!
Kuma mengayunkan tangannya, dan berhasil menangkap seekor ikan trout besar. Setelah itu, Kuma berhasil menangkap beberapa ekor ikan lagi. Ia lalu memasukkan ikan-ikan hasil tangkapannya ke dalam tas. Dengan girang, ia pun melangkah pulang membawa ikannya.
Baca Juga : Kapal Pesiar Berbahan Bakar Bangkai Ikan Ini Ramah Lingkungan!
Sementara itu, Oksi masih tertidur nyenyak di bawah pohon cemara. Ia kaget terbangun ketika sebutir buah cemara jatuh mengenai hidungnya.
“Uaaah… buah cemara mengganggu tidurku saja!” gerutu Oksi. Ia menggeliat malas, lalu menutup matanya. Oksi sekali lagi tertidur.
Saat matahari mulai tenggelam, Oksi terbangun. Namun bukan hari gelap yang membuatnya terbangun.
“Wah wah, aku mencium bau ikan. Mungkin papa beruang baru memancing?” gumam Oksi. Ia lalu mencari sumber bau ikan itu.
Baca Juga : Wah! Ikan Paling Tua di Penangkaran Usianya 80 Tahun, Ikan Apa, ya?
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR