Bobo.id – Bunga berukuran kecil ini sering disebut bunga nona makan sirih. Mengapa begitu, ya?
Baca Juga : Mengunyah Sirih, Tradisi Menginang yang Membuat Gigi Menjadi Kuat
Daunnya Mirip Sirih
Kalau kita perhatikan, daun tanaman ini bentuknya mirip sirih.
Di puncak daun-daun yang mirip sirih ini, ada bunga-bunga putih berujung merah.
Teman-teman, di beberapa daerah di Indonesia ada kebiasaan memakan sirih bercampur dengan pinang, kapur, dan gambir.
Campuran sirih yang dikunyah-kunyah ini akan menjadi warna merah.
Nah, bentuk daunnya yang mirip sirih dan warna merah di bunga-bunganya yang cantik membuat bunga ini mendapat nama nona makan sirih di Indonesia.
Baca Juga : Serba-serbi Daun Sirih, Ada yang Menjadikannya Simbol Memuliakan Tamu
Berbunga Sepanjang Tahun
Dalam bahasa Inggris, bunga bernama ilmiah Clerodendrum thomsoniae ini dikenal sebagai bleeding heart atau bagflower.
Bentuk kelopak putihnya mirip hati yang di ujungnya ada warna merahnya, seperti berdarah.
Bunganya yang berwarna putih juga terlihat seperti kantong.
O ya, kelopak bunga ini tidak hanya berwarna putih.
Ada juga yang berwarna merah muda dan ungu.
Bunga-bunga kecil ini bergerombol di ujung batang dan berbunga sepanjang tahun tanpa mengenal musim.
Baca Juga : Serba-Serbi Istilah Sekapur Sirih, Apakah Kamu Sudah Tahu Artinya?
Berasal dari Afrika
Tumbuhan merambat ini aslinya berasal dari Afrika Barat yang beriklim tropis.
Bunga ini dapat tumbuh baik di negara kita yang juga beriklim tropis.
Bunga nona makan sirih sering digunakan sebagai tanaman pagar atau tumbuh merambat pada pergola.
Bunga yang mekar sepanjang tahun ini selain membuat teduh juga memberikan keindahan.
Selain sebagai tanaman hias, daunnya juga digunakan sebagai obat tradisional, lo.
Bunga ini dapat tumbuh di dataran tinggi dan rendah.
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR