Bobo.id – Sudah sejak lama manusia tertarik dengan ruang angkasa. Banyak hal yang dilakukan manusia di ruang angkasa.
Mulai dari mendaratkan manusia di Bulan, meluncurkan satelit ke Mars, hingga menanam tomat di ruang angkasa.
Yap, Pusat Antariksa Jerman mencoba menanam tomat di ruang angkasa dengan bantuan urin atau air pipis. Kira-kira, tujuannya untuk apa, ya?
Baca Juga : Pesawat Antariksa NASA Mendarat di Asteroid Bennu, Apa Misinya, ya?
Pangan untuk Misi ke Ruang Angkasa
Saat ini, para ilmuwan dan antariksawan banyak melakukan misi ke ruang angkasa. Misi itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ilmu pengetahuan.
Misi ke ruang angkasa bukanlah misi yang mudah, diperlukan persiapan dan waktu yang panjang untuk melaksanakannya.
Percobaan penanaman tomat di ruang angkasa ini masih berhubungan dengan misi ke ruang angkasa.
Baca Juga : Sebuah Pesawat Antariksa Diluncurkan Menuju Merkurius, untuk Apa, ya?
Apa Hubungannya?
Misi ke ruang angkasa memerlukan waktu yang panjang. Supaya bisa bekerja dengan baik, antariksawan yang menjalankan misi ke ruang angkasa harus makan dan minum.
Selama ini, para antariksawan harus membawa makanan dari Bumi. Saat persediaan menipis, makanan akan dikirim lagi dari Bumi.
Hal itu tentu sangat merepotkan dan memerlukan biaya besar. Untuk mengatasi hal itu, Pusat Antariksa Jerman pun melakukan percobaan penanaman tomat di ruang angkasa.
Baca Juga : Seberapa Cepat Lubang Hitam Mengisap Benda Antariksa?
Jika percobaan ini berhasil, para antariksawan tidak perlu khawatir kehabisan makanan selama menjalankan misi panjang di ruang angkasa.
O iya, dengan percobaan ini, peneliti di Bumi juga jadi tahu apakah tanaman bisa hidup di ruang angkasa. Jika bisa, tanaman apa saja yang bisa hidup di ruang angkasa.
Jadi, percobaan penanaman tomat ini tidak dilakukan begitu saja, teman-teman. Ada tujuan penting dibaliknya. Keren, ya!
Baca Juga : Wah, Teropong Antariksa Hubble Sedang Bermasalah! Ada Apa, ya?
Satelit Tanpa Awak
Untuk melakukan percobaan ini, para ilmuwan meluncurkan Satelit “Eu: CROPIS” (Euglena and Combine Regenerative Organic-Food Production in Space).
Satelit ini diluncurkan ke ruang angkasa menggunakan roket Falcon-9. Itu merupakan roket milik perusahaan swasta Space-X.
Satelit tanpa awak itu diluncurkan pada hari Senin, 03 Desember 2018 malam waktu Eropa Tengah dari Stasiun Ruang Angkasa Vandenverg.
Baca Juga : RemoveDebris, Satelit Mini yang Bertugas Membersihkan Sampah Antariksa
Menggunakan Urin Sebagai Pupuk
O iya, teman-teman, di dalam satelit itu ada dua rumah kaca, biofilter, benih tomat kerdil, ganggang bersel satu, dan urin sintetik.
Benih tomat di tanam di dalam rumah kaca dan diberi urin sintetik. Menurut ilmuwan, urin sintetik yang diberi batu apung bisa menumbuhkan bakteri.
Bakteri tersebut bisa menjadi pupuk dan membantu pertumbuhan tomat. Seperti kita tahu, tanah di Bumi juga mengandung bakteri yang bisa membantu pertumbuhan tanaman.
Baca Juga : 5 Film Bertema Antariksa yang Keren untuk Kamu Penggemar Antariksa
Ditanam di Ketinggian 600 Kilometer
Rencananya, satelit ini akan mengorbit di ketinggian 600 km dari Bumi. Di ketinggian itu, benih tomat akan menyesuaikan diri dengan gravitasi Bulan dan Planet Mars.
Perkembangan tanaman tomat tersebut akan dipantau menggunakan kamera. Jadi, ilmuwan yang ada di Bumi bisa melihatnya kapan saja. Keren, ya!
Kira-kira, percobaan ini akan berhasil atau tidak, ya? Kita tunggu kabar dari para ilmuwan saja, ya, teman-teman.
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR