Dilansir dari situs Kompas.com, seorang astronom amatir, Marufin Sudibyo, mengatakan kalau peristiwa langit langka ini sudah terjadi sejak tanggal 1 Desember 2018 dan akan berlangsung sampai tanggal 13 Desember 2018.
Menurut beliau, terakhir kali fenomena alam ini terjadi pada tahun 1828, teman-teman.
Saat itu, planet Neptunus belum diketahui sebagai planet. Planet ini baru ditemukan di tahun 1846.
Peristiwa planet Neptunus dan Mars yang berdampingan ini namanya superkonjungsi.
Menurut KBBI, konjungsi adalah pertemuan atau papasan semu antara dua benda angkasa atau lebih, dalam derajat rasi yang sama.
Baca Juga : Langit di Ruang Angkasa Selalu Berwarna Hitam, Kok Bisa Begitu, ya?
Superkonjungsi adalah keadaan di mana konjungsi ini jarak sudutnya sangat kecil, jadi mirip gerhana.
Pada dasarnya, posisi konjungsi antara planet Mars dan Neptunus terjadi setiap 695 hari, teman-teman.
Namun karena sudut atau elongasinya nya bervariasi, jadi belum tentu merupakan peristiwa superkonjungsi.
Oya, kalau kamu ingin melihatnya,tetapi tidak memiliki teleskop atau binokular, dua planet yang berdampingan ini juga bisa terlihat dengan bantuan lensa kamera DSLR, teman-teman.
Tapi, ingat, ya, kita hanya bisa melihatnya kalau langit tidak tertutupi awan mendung.
Baca Juga : Mengapa Bintang di Langit Terlihat Berkelap-kelip? Ini Penjelasannya
Yuk, lihat video ini juga!
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | kompas,astronomy.com,skyandtelescope.com |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR