Bobo.id – Pernahkah teman-teman mendengar perutmu berbunyi “krucuk... krucuk...” saat lapar? Hmm, apa sebenarnya yang terjadi di dalam perut kita saat lapar, ya?
Terowongan Panjang
Perut manusia mirip terowongan panjang di dalam tubuh. Terowongan perut berawal dari mulut dan berakhir di anus.
Baca Juga : Pernah Tertawa Keras Sampai Sakit Perut? Cari Tahu Penyebabnya, yuk!
Terowongan perut ada yang berupa kantong besar, saluran yang halus, saluran berlipat-lipat, dan beliku.
Kantong besar di perut manusia dinamai lambung. Saluran halus setelah lambung disebut usus halus.
Saluran besar yang berlipat dan berliku disebut usus besar. Ujung usus besar biasa disebut rektrum dan anus.
Meremas
Terowongan perut selalu bergerak dan meremas-remas secara otomatis. Dalam keadaan wajar, terowongan perut bergerak sebanyak 3 – 10 kali setiap menit.
Gerakan terowongan perut semakin kuat saat ada makanan. Sstt, gerak terowongan perut bisa terjadi karena ada sinyal listrik di perut.
Sinyal listrik yang ada di dalam perut sangat kecil. Mirip kedutan yang terjadi di mata. Sinyal listrik di terowongan perut biasa disebut MMC (Migrating Myoelectric Complexes).
Baca Juga : Paus Kepala Kotak Terdampar, Ditemukan Sampah Plastik di Perutnya
Memantau
Uniknya, MMC mirip radar. Tugas MMC memantau ada makanan atau tidak sepanjang terowongan perut.
Srreett... tidak ada makanan, MMC memerintahkan terowongan perut meremas apa saja yang ada di perut. Entah itu sisa makanan atau gas.
Kalau masih ada sisa makanan, perut tidak akan sakit saat terowongan perut meremas-remas. Jika hanya ada gas, maka bunyi krucuk-krucuk akan terdengar saat lapar.
Jika sama sekali tidak ada makanan, terowongan perut akan meremas dinding terowongan perut sendiri. Uuhh, sakitnya bukan main kalau dinding terowongan perut diremas.
Baca Juga : Terlalu Banyak Makan Karbohidrat Justru Membuat Kita Cepat Lapar, Ini Efek Lainnya
Nah, hal itulah yang membuat perut kita berbunyi dan sakit saat lapar. Oleh karena itu, kita harus rajin sarapan, makan siang, dan makan malam.
(Penulis: Rna/Willa)
Lihat juga video ini, yuk!
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR