Bobo.id - Teman-teman, memasuki akhir tahun, cuaca di Indonesia sedang musim penghujan, nih.
Untuk teman-teman yang tinggal di wilayah pesisir pantai, cuaca juga sedang tidak menentu.
Seperti di Manado, dini hari tadi sedang terjadi gelombang tinggi, teman-teman.
Bada Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Bitung di Sulawesi memperkirakan kalau nanti malam adalah puncak angin kencang dan gelombang tinggi di Sulawesi Utara.
Sebenarnya, apa yang menyebabkan gelombang tinggi dan gelombang rendah?
Baca Juga : Akibat Gelombang, Pulau Kecil yang Penting di Jepang Menghilang
Saat sedang masa periode gelombang tinggi, area yang ada di sekitar perairan atau pantai akan dibanjiri oleh air laut, lebih sering dari biasanya.
Jika teman-teman melihat pada globe atau bola dunia, ada bagian di planet kita yang menghadap ke bulan, dan yang lainnya menghadap ke arah berlawanan.
Nah, bagian perairan yang menghadap ke bulan ini sedikit menonjol ke arah luar, namanya kekuatan pasang surut atau tidal force.
Apa kamu tahu sebabnya? Yap, ini disebabkan karena adanya gaya gravitasi atau gaya tarik.
Gaya gravitasi ini bisa menarik materi secara lurus ke atas atau vertikal, atau horizontal, yaitu yang sejajar dengan permukaan Bumi.
Tempat di Bumi yang ada di bawah bulan di waktu tertentu namanya titik sublunar. Kemudian sisi lain Bumi yang berhadapan dengan titik ini namanya titik antipodal.
Di kedua titik ini, tonjolan laut paling tinggi.
Baca Juga : Meski Terdampak Tsunami Selat Sunda, Badak Jawa di Ujung Kulon Selamat
Nah, di lokasi lainnya, mengalami gaya gravitasi horizontal yang mendorong molekul air untuk menuju kedua titik ini, teman-teman.
Daerah yang ada di dekat tonjolan laut ini, akan mengalami gelombang tinggi. Gelombang ini akan turun ketika posisi bumi bergeser, di antara dua titik tonjolan laut.
Selain gaya gravitasi dari Bulan, ada sebab lainnya, yaitu matahari.
Namun karena Matahari letaknya lebih jauh dari bulan, jadi pengaruhnya lebih kecil.
Baca Juga : Mengenal Tsunami, Gelombang Tinggi yang Berbahaya Bagi Manusia
Ketika Bulan dan Matahari ada di satu titik dengan Bumi, gelombang yang lebih tinggi bisa terjadi, teman-teman.
Biasanya, ini terjadi ketika Bulan Purnama atau bulan baru dalam setiap bulan.
Kemudian, sebenarnya, daratan yang ada di bumi membantu mencegah tarikan air ke arah bulan, lo.
Makanya, di tempat-tempat tertentu, gelombang tinggi lebih besar dibandingkan tempat lainnya.
Keadaan angin dan cuaca juga bisa memengaruhi ketinggian air, teman-teman.
Karena itu, ketika cuaca sedang berangin seperti saat ini, BMKG memberi tahu kita yang tinggal di dekat laut, untuk tidak beraktivitas di sekitar pesisir.
Baca Juga : Saat Terjadi Tsunami, Bagaimana Keadaan Satwa yang Tinggal di Laut?
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Howstuffworks,NOAA,Kompas |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR