Bobo.id - Memar disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah kapiler, yakni pembuluh darah kecil dekat permukaan kulit. Pembuluh darah ini biasanya pecah akibat benturan.
Karena pembuluh darah yang pecah ini berada di bawah kulit, maka timbullah memar yang berwarna merah kebiruan.
Namun, jika teman-teman perhatikan, biasanya warna luka memar lama-lama berubah. Ternyata itu ada artinya, lo!
Baca Juga : 5 Cara Mudah Mengobati Luka Memar
Yuk, cari tahu perubahan warna luka memar!
1. Merah Muda atau Merah
Tak lama setelah terbentur atau jatuh, kulit akan memerah.
Warna merah muda atau merah inilah yang pertama kali akan timbul dalam proses perubahan warna luka memar.
Kita juga mungkin akan menyadari bahwa area yang terbentur menjadi sedikit bengkak dan nyeri saat ditekan.
2. Kebiruan atau Ungu Gelap
Warna luka memar biasanya akan berubah menjadi biru atau ungu gelap sehari setelahnya.
Hal disebabkan karena minimnya asupan oksigen, sekaligus juga timbul pembengkakan di area sekitar memar.
Baca Juga : Tiba-Tiba Muncul Luka Melepuh di Kulit? Kenali Penyebabnya, yuk!
Akibatnya, hemoglobin (protein yang mengandung zat besi di dalam sel darah merah) yang biasanya berwarna merah akan berubah menjadi biru. Luka memar yang berwarna biru keunguan ini bisa bertahan hingga lima hari setelah benturan.
3. Hijau Pucat
Sekitar hari keenam, warna memar di kulit berubah kehijauan.
Hal ini menandakan bahwa hemoglobin yang terdapat dalam darah mulai terurai. Pada tahap ini, proses penyembuhan telah dimulai.
Baca Juga : Tips Memberi Pertolongan Pertama Mengatasi Berbagai Jenis Luka
Lihat juga video ini, yuk!
4. Kuning Kecoklatan
Setelah kira-kira seminggu, memar akan perlahan berubah warna menjadi lebih terang, yaitu menjadi kuning pucat atau coklat muda.
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari proses penyembuhan memar. Memar kita tidak akan berubah warna lagi, melainkan akan menghilang secara perlahan dan kembali ke warna kulit asli.
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Source | : | hellosehat |
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR