Bobo.id - Siang hari terasa panas dan juga menjadi terang karena adanya Matahari, teman-teman.
Selain itu, panas Matahari juga banyak dimanfaatkan manusia, seperti membuat pembangkit listrik tenaga matahari, atau yang paling sederhana digunakan untuk menjemur pakaian yang basah.
Matahari yang merupakan bola gas raksasa yang tersusun dari zat hidrogen ini mempunyai panas hingga lebih dari 5.000 derajat Celcius, lo.
Tapi apa jadinya, ya, kalau Matahari yang sangat panas ini suhunya berubah menjadi dingin dan bahkan berubah menjadi bola kristal?
Baca Juga : Ada Pancaran Sinyal Misterius dari Ruang Angkasa, Kira-kira Apa, ya?
Suhu matahari mendingin
Ada sebuah teori yang mengatakan kalau Matahari akan mendingin dan bahkan berubah menjadi sebuah bola kristal di akhir masa hidupnya, lo.
Dari teori ini, para fisikawan kemudian memberikan bukti yang meyakinkan teori tadi, yaitu bintang yang akan menjadi katai putih.
Katai putih atau white dwarf adalah istilah yang digunakan para ahli untuk menyebut akhir masa hidup bintang setelah terbakar habis.
Hampir seluruh bintang, yaitu 97 persen akan menjadi katai putih yang sangat padat. Matahari juga termasuk bintang yang akan berubah menjadi katai putih, nih, teman-teman.
Nah, saat katai putih ini mendingin, diperkirakan bintang tadi akan mengkristal seperti air yang membeku menjadi es.
Pengamatan katai putih dekat Matahari
Para ahli kemudian melakukan penelitian yang membuktikan kalau Matahari akan berubah menjadi katai putih dan mengkristal.
Baca Juga : Telah Ditemukan Bintang Katai Cokelat Paling Dingin di Alam Semesta
Berubahnya Matahari ini dibuktikan dengan mengamatai katai putih yang berada di dekat Matahari.
Dari penelitian tersebut, disebutkan kalau katai putih terdiri dari plasma atom dan juga elektron padat yang dapat memberi tekanan yang membuat bintang tidak jatuh.
Walaupun merupakan plasma, para ahli memperkirakan kalau atom tersebut akan mengkristal dan diawali dari pusat bintang.
Plasma adalah zat yang mirip dengan gas yang pada bagian tertentu terbentuk dari partikel yang sudah melalui proses ionisasi.
Plasma ini mirip dengan gas, teman-teman, karena tidak memiliki bentuk atau volume yang tetap kecuali jika dimasukkan ke dalam sebuah wadah.
Pengamatan dilakukan oleh ahli dari pemodelan yang dibuat, dan menunjukkan saat katai putih berubah menjadi kristal, mereka akan melepaskan panas untuk memasuki tahap energi yang lebih rendah.
Baca Juga : Benda Langit Ini Bercahaya Seperti Bintang Tetapi Mirip Planet
Hal ini sama seperti energi panas yang ditinggalkan oleh es saat mulai membeku, lo.
Tahap tadi akan membuat pendinginan bintang berlangsung lebih lambat dan efek ini dapat diamati secara langsung oleh para ahli.
Meneliti lebih dari 15.000 kandidat katai putih
Untuk melakukan peenelitian ini, para ahli meneliti sebanyak 15.109 kandidat katai putih dalam jarak 326 tahun cahaya Matahari dan datanya diambil dari data milik satelit Gaia.
Dari penelitian ini, ahli menemukan adanya tumpukan bintang di lokasi tertentu di sepanjang sebidang warna, dan hal ini dianggap sebagai proses transisi dari tahap plasma menjadi kristal.
Maskipun masih butuh lebih banyak penelitian yang dilakukan, tapi para ahli mengatakan banyak katai putih yang usianya lebih tua dibandingkan perkiraan sebelumnya, lo.
Baca Juga : Bagaimana Astronaut Makan dan Tidur di Ruang Angkasa? Cari Tahu, Yuk!
Hal ini ternyata disebabkan proses kristalisasi bisa memperlambat proses penuaan sebuah bintang.
Edisi Koleksi Petualangan Pak Janggut Vol. 2 Sudah Bisa Dipesan, Ini Link PO-nya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR