Bobo.id – Teman-teman sudah dengar kabar terbaru tentang komodo, belum?
Komodo adalah kadal terbesar di dunia dan hewan asli Indonesia.
Beberapa hari lalu, ada pemberitahuan kalau Taman Nasional Komodo akan ditutup, nih.
Kita cari tahu faktanya, yuk!
Baca Juga : Di Alam Liar, Tidak Ada Raja Singa! Kenali Fakta Singa, yuk!
Penutupan Taman Nasional Komodo
Seperti yang teman-teman ketahui, Taman Nasional Komodo terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Taman Nasional Komodo didirikan pada tahun 1980, untuk melindungi komodo. Tempat ini juga tercatat sebagai salah satu Situs Budaya Dunia UNESCO, lo.
Nah, baru-baru ini pemerintah provinsi NTT berencana untuk menutup Taman Nasional Komodo selama satu tahun, teman-teman.
Rencana penutupan Taman Nasional Komodo ini merupakan upaya untuk meningkatkan populasi rusa dan komodo di sana.
Baca Juga : Ada Banyak Versi, Legenda Naga Sebenarnya Terinspirasi dari Mana?
Selain itu, gubernur NTT, Viktor Laiskodat, mengatakan kalua penutupan Taman Nasional Komodo bertujuan untuk revitalisasi Pulau Komodo.
Revitalisasi adalah proses menghidupkan kembali, teman-teman.
Kondisi komodo
Menurut pemerintah setempat, populasi komodo mengalami penurunan. Dalam daftar merah IUCN, populasi komodo memiliki status rentan.
Selain itu, pemerintah provinsi NTT mengatakan kalau komodo juga tidak tumbuh sebesar ukuran komodo terdahulu.
Penyebab kondisi tersebut dianggap berkaitan dengan menurunnya populasi rusa di sana.
Rusa adalah makanan bagi para komodo. Namun jumlahnya menurun karena perburuan liar, teman-teman.
Baca Juga : Yuk, Berkenalan dengan Biawak Air Asia yang Mirip Komodo!
Rata-rata, komodo memiliki berat tubuh 150 kilogram. Menurut National Geographic, komodo harus makan 80 persen dari berat tubuhnya.
Selain makan rusa, sebagai predator tingkat teratas, komodo bisa makan apa saja yang tersedia di pulau.
Misalnya seperti bangkai hewan yang sudah mati, babi, kerbau, bahkan komodo lain yang masih kecil.
Penutupan masih direncanakan
Menurut keterangan dari pemerintah provinsi NTT, yang akan ditutup bukanlah seluruh wilayah Taman Nasional Komodo.
Pemerintah berencana menutup Pulau Komodo saja. Jadi pulau-pulau lain yang termasuk wilayah Taman Nasional Komodo lainnya masih akan dibuka.
Baca Juga : Celepuk Rinjani, Burung Endemik dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara
Jika Pulau Komodo resmi ditutup sementara, kita masih bisa mengunjungi dua pulau besar selain tersebut, yaitu Pulau Rinca dan Pulau Padar.
Selain tiga pulau besar, di dalam Taman Nasional Komodo juga terdapat 26 pulau kecil yang masih bisa dinikmati wisatawan.
Namun, penutupan ini baru bisa dilakukan jika disetujui oleh pemerintah pusat, teman-teman.
Ini karena pihak yang bertanggung jawab untuk Taman Nasional Komodo berada di bawah Kementrian Hutan dan Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Sehingga keputusan ini belum diresmikan.
Sebaiknya dibuka atau ditutup, ya?
Menurut Wakil Presiden Republik Indonesia, bapak Jusuf Kalla, rencana memperbaiki ekosistem di Pulau Komodo adalah ide yang baik.
Namun, menurut beliau, semestinya ekosistem Taman Nasional Komodo harus selalu dijaga baik saat dibuka maupun ditutup untuk wisatawan.
Kalau menurut teman-teman, sebaiknya dalam mengembalikan populasi satwa dan ekosistem di Pulau Komodo, perlu ditutup atau dibuka saja, ya?
Baca Juga : Komodo Bisa Melahap Satu Ekor Kambing Sekaligus, Bagaimana Mencernanya?
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | ANTARA,The Jakarta Post,National Geographic,Kompas,WWF |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR