Bobo.id - Siapa yang orang tuanya suka membacakan dongeng sebelum tidur?
Ternyata sejak dahulu, orang dewasa sudah menghibur anak-anak menggunakan cerita dan dongeng, lo.
Baca Juga : Ada Berbagai Fakta Unik Tentang Buku, Apa Saja, ya? #akubacaakutahu
Dimulai dari cerita-cerita rakyat inilah kemudian dikembangkan menjadi bacaan anak-anak.
Bacaan anak-anak zaman sekarang memiliki banyak genre dan menarik bagi pembaca dari segala usia.
Yuk, kita lihat sejarah singkat mengenai bacaan anak-anak.
Baca Juga : Di Aceh Pernah Terjadi Gempa Bumi Terdahsyat! Apa Penyebab Gempa Bumi?
Muncul Dari Tradisi Lisan
Seperti bentuk bacaan-bacaan lainnya, bacaan anak tumbuh dari cerita yang diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi.
Irlandia telah mempunyai cerita-cerita rakyat sejak 400 tahun sebelum masehi.
Sedangkan cerita rakyat yang ditulis pertama berjudul Pachatantra, dari India, yang ditulis sekitar 200 masehi.
Baca Juga : Tanda Kedatangan Banjir Bandang Ternyata Dapat Dikenali, Lo!
Cerita fabel pertama yang dibuat oleh Aesop muncul pada gulungan papirus sekitar 400 masehi.
Di kerajaan Tiongkok, dongeng mencapai puncaknya di Dinasti Song (960-1279 masehi).
Banyak kisah dari era ini yang masih digunakan untuk mengajar siswa di Tiongkok saat ini, lo.
Ketika Eropa menjadi pusat budaya dunia, teks-teks berisi instruksi menjadi semakin populer.
Baca Juga : 5 Spesies Aneh dan Menyeramkan Ini Hidup di Laut Segitiga Bermuda
Buku-buku ini sebagian besar ditulis dalam bahasa Latin, dengan tujuan untuk mengajar anak-anak.
Selama Abad Pertengahan, sangat sedikit bacaan yang ditulis untuk menghibur anak-anak.
Munculnya Ilustrasi
Buku-buku kecil, buku berukuran saku yang sering dilipat daripada dijilid bersama, adalah buku pertama yang diilustrasikan untuk anak-anak.
Buku-buku itu biasanya berisi gambar potongan kayu sederhana yang disertai dengan isinya.
Sementara itu, selama tahun 1600-an, konsep masa kecil dikembangkan. Daripada dilihat sebagai miniatur dewasa, anak-anak dipandang sebagai wujud yang terpisah dengan kebutuhan dan keterbatasan mereka sendiri.
Baca Juga : Bertubuh Kecil, Hewan-Hewan Ini Bisa Makan dalam Jumlah Banyak, lo!
Maka, penerbit di seluruh Eropa mulai mencetak buku khusus untuk anak-anak. Tujuan dari teks-teks ini masih sering bersifat didaktik, meskipun banyak juga dongeng-dongeng yang berhasi dicetak dan disukai oleh anak-anak.
Kecenderungan untuk menggambarkan buku anak-anak akhirnya muncul. Bacaan anak-anak pun semakin populer sepanjang abad ke-18 dan ke-19.
Baca Juga : Jika Katak Ingin Muntah, Ia Mengeluarkan Seluruh Organ di Perutnya!
Pada 1744, John Newbery menerbitkan A Little Pretty Pocket-Book.
Buku itu disebut-sebut sebagai buku pertama yang benar-benar dimaksudkan untuk kesenangan membaca anak-anak.
Karena kertas, pencetakan menjadi lebih ekonomis, jadilah industri buku anak-anak benar-benar booming selama tahun 1800-an.
Baca Juga : Berkilauan di Langit Malam, Bagaimana Cara Bintang Bersinar, ya?
Buku Cerita Anak Bergambar
Pada tahun 1920-an buku bisa diproduksi secara massal dalam warna dan pengetahuan akan huruf menjadi cukup luas.
Hal itulah yang menjadikan buku bergambar anak-anak sebagai industri nyata bagi industri pada saat itu.
Baca Juga : Payung Geulis dari Tasikmalaya
Wanda Gag's Millions of Cats (1928) adalah salah satu yang paling sukses. Buku tersebut telah terjual lebih dari satu juta kopi, lo, teman-teman.
Tak lama kemudian buku bergambar anak-anak klasik lainnya diterbitkan seperti, The Little Engine that Could (1930), Babar (1931), Madeline (1933), dan Curious George (1941).
Nah, itulah sejarang singkat dari bacaan anak-anak yang biasa teman-teman nikmati sekarang.
Yu, kita rajin-rajin membaca!
Baca Juga : 3 Tempat Paling Asin di Dunia, Tertarik Berkunjung ke Sini?
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR