Itu karena banyak lahan yang digunakan untuk membuat perumahan, apartemen, pusat perbelanjaan, dan banyak lagi.
Akibatnya, ruang terbuka hijau dan kebun-kebun perlahan-lahan akan semakin tergusur.
Kondisi seperti ini dikhawatirkan bisa membuat sumber daya menjadi semakin berkurang atau bahkan langka.
Nah, dengan adanya kebun bawah laut ini diharapkan kelangkaan sumber daya tidak terjadi, teman-teman.
Baca Juga : Dubai Miracle Garden, Kebun Bunga Ajaib yang Subur di Tengah Gurun
Bagaimana Tanaman Bisa Hidup?
Menurut peneliti, kebun bawah laut ini tidak hanya bisa dibangun di bawah laut, lo.
Kebun ini bisa juga dibangun di dasar danau, asalkan tetap terkena sinar matahari.
Yap, sebagian besar tanaman membutuhkan sinar matahari untuk bisa berfotosintesis.
Tanaman di kebun dasar laut ini juga harus disiram, tapi airnya ini sebagaian berasal dari air garam.
O iya, karena berada di dasar laut, jadi tanaman di sini tidak diberi insektisida atau zat pengusir hama.
Baca Juga : Serba-serbi Perkebunan Karet di Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR