Bobo.id – Orang utan adalah salah satu hewan yang harus dilindungi oleh manusia.
Bahkan perlindungan terhadap hewan ini tertulis dalam undang-undang, lo, yaitu UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Selain orang utan, masih ada banyak lagi hewan-hewan yang termasuk ke dalam hewan yang harus dilindungi.
Kita memang harus melindungi semua hewan dan tumbuhan yang ada di Bumi ini.
Namun, sebenarnya, apa penyebab ada hewan-hewan tertentu yang harus dilindungi?
Yuk, kita cari tahu penjelasannya lebih lanjut di sini!
Baca Juga : Orang Utan adalah Salah Satu Primata Terpintar, Ini Fakta Orang Utan
Baca Juga : Orang Utan Putih, Bermata Biru yang Langka
Sekilas tentang Orang Utan
Sebelum menjawab pertanyaan itu, Bobo mau menjelaskan lebih dulu tentang orang utan.
Orang utan adalah salah satu kera besar yang habitatnya berada di Asia.
Di Indonesia sendiri, orang utan hidup di hutan-hutan di Sumatra dan Kalimantan.
Beberapa jenis orang utan asli Indonesia adalah orang utan Sumatra atau Pongo abelii dan orang utan Kalimantan atau Pongo pygmaeus.
Baca Juga : Keren! Induk Orang Utan Merawat Anaknya Selama Delapan Tahun
Sayangnya, hutan-hutan yang merupakan habitat asli mereka terancam rusak.
Hal ini disebabkan pembangunan infrastruktur yang menggusur tempat tinggal mereka.
Tak hanya di Indonesia, tapi juga di negara-negara lain yang memiliki hutan sebagai habitat orang utan.
Akibatnya, populasi orang utan semakin menurun dan primata ini termasuk salah satu hewan yang terancam punah.
Baca Juga : Orang Utan Tapanuli, Spesies yang Baru Ditemukan
Perburuan dan Sulit Berkembang Biak
Selain karena perusakan habitat oleh manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab, ternyata ada alasan lain kenapa populasi orang utan terus menurun.
Salah satunya adalah perburuan ilegal. Yap, banyak hewan yang diburu oleh manusia untuk kepentingan diri sendiri, termasuk juga orang utan.
Di beberapa daerah, orang utan dianggap sebagai “hama” bagi perkebunan sawit dan perkebunan karet.
Selain itu, orang utan juga bisa tiba-tiba muncul di perkampungan warga sehingga membuat warga ketakutan.
Akibatnya, hewan ini malah diburu dan dibunuh supaya tidak menganggu aktivitas sehari-hari warga setempat.
Baca Juga : Status Orang Utan Kalimantan : Terancam Punah
O iya, orang utan juga merupakan salah satu hewan yang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berkembang biak.
Orang utan betina yang hidup di alam akan melahirkan bayi pertamanya pada usia sembilan sampai 12 tahun.
Setelah itu, orang utan akan mengandung selama sembilan bulan sebelum akhirnya melahirkan.
Namun, untuk bisa berkembang biak lagi, orang utan betina harus menunggu sekitar tiga sampai lima tahun lagi.
Maka itu, pertambahan jumlah orang utan bisa dikatakan cukup lama, teman-teman.
Baca Juga : Orang Utan Putih, Bermata Biru yang Langka
Kenapa Orang Utan Harus Dilindungi?
Tahukah teman-teman? Alasan kenapa orang utan harus dilindungi adalah karena orang utan membantu manusia melakukan penghijauan.
Penghijauan sendiri merupakan penanaman kembali pohon-pohon di hutan.
Nah, di habitat aslinya, orang utan ternyata membantu menyebarkan biji tanaman, lo.
Setelah makan buah, orang utan akan mengeluarkan biji buah itu bersama kotoran.
Lalu, orang utan pasti akan bergerak dari satu pohon ke pohon lain.
Perpindahan orang utan itu membuat biji-biji buah menyebar ke daerah-daerah lain.
Baca Juga : Asyik! Orangutan Sumatera Punya Rumah Baru, di Mana Lokasinya?
Nah, biji-biji buah tersebut menjadi cepat tumbuh setelah dicerna oleh orang utan dan menjadi pohon baru.
Selain itu, orang utan juga sering mematahkan dahan pohon untuk mengambil dedaunan.
Hal ini membuat bagian atas pohon menjadi terbuka sehingga sinar matahari bisa masuk sampai ke permukaan tanah.
Dengan begitu, pohon-pohon bisa tumbuh dengan subur dan membuat hutan menjadi asri kembali.
Nah itulah alasannya kenapa orang utan harus dilindungi, teman-teman!
Baca Juga : Di Kalimantan, Bayi Orangutan Pergi ke Sekolah, lo! Cari Tahu, yuk!
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR