Bobo.id – Apakah teman-teman pernah menonton pertunjukan wayang potehi?
Biasanya, wayang potehi dimainkan untuk menyambut Tahun Baru Imlek atau acara-acara budaya Tionghoa lainnya.
Yap, itu karena wayang potehi merupakan salah satu warisan budaya khas Tiongkok yang dibawa ke Indonesia.
Kesenian wayang potehi ini bahkan sudah lama masuk ke Indonesia, lo, dan cukup disukai bukan hanya orang-orang Tionghoa tapi juga masyarakat Indonesia.
Yuk, kita cari tahu fakta-fakta unik tentang wayang potehi! Simak di sini, ya!
Baca Juga : Ragam Wayang di Nusantara, dari Wayang Sada Hingga Wayang Potehi
Fakta 1 – Boneka Tangan dari Kain
Teman-teman mungkin mengenal wayang golek yang terbuat dari kayu dan wayang kulit yang terbuat dari kulit.
Nah, kalau wayang potehi ini berbeda, teman-teman. Wayang potehi terbuat dari kain.
Potehi sendiri berasal dari kata pou yang artinya kain, te yang artinya kantong, dan hi yang artinya wayang.
Baca Juga : Wayang, Seni Pertunjukan Boneka di Indonesia yang Jadi Warisan Dunia
Jadi, wayang potehi bisa diartikan sebagai wayang boneka yang terbuat dari kain.
Bentuknya juga hampir sama seperti wayang golek, yaitu boneka tiga dimensi.
Berbeda dengan wayang kulit yang hanya berbentuk dua dimensi, teman-teman.
Fakta 2 – Berusia 3.000 Tahun
Tahukah teman-teman? Ternyata wayang potehi ini sudah “tua”, lo.
Baca Juga : Wayang Pak Iskandar, Wayang Unik dari Botol Plastik Bekas
Kesenian budaya ini berasal dari bagian selatan Tiongkok dan diperkirakan sudah ada sejak 3.000 tahun lalu.
Konon, wayang potehi ini diciptakan oleh lima orang di penjara dengan menggunakan alat-alat dapur, seperti panci dan piring untuk membuat musiknya.
Wayang potehi lalu masuk ke Indonesia melalui orang-orang Tiongkok yang datang sekitar abad ke-16 sampai abad ke-19.
Baca Juga : Kisah Pewayangan dalam Tarian Balet
Fakta 3 – Dimainkan dengan Bahasa Indonesia
Dulu, wayang potehi dimainkan dengan bahasa Tiongkok, tepatnya dengan dialek Hokkian.
Namun, seiring berjalannya waktu, wayang potehi tidak hanya dimainkan oleh orang-orang keturunan Tionghoa, tapi juga oleh orang-orang asli Indonesia.
Para penontonnya juga banyak yang merupakan warga pribumi yang mungkin tidak mengerti bahasa Hokkian.
Maka itu, kesenian ini pun lalu dimainkan dalam bahasa Indonesia.
Baca Juga : Wayang Golek Betawi
Fakta 4 – Kisah dari Tiongkok
Sama seperti pertunjukan wayang pada umumnya, wayang potehi juga ada jalan ceritanya, teman-teman.
Wayang potehi biasanya menceritakan kisah-kisah dari Tiongkok, baik itu kisah klasik maupun kisah modern.
Kisah-kisah klasik misalnya tentang legenda dinasti-dinasti yang ada di Tiongkok.
Sedangkan kisah modern contohnya adalah kisah tentang Kera Sakti yang diadaptasi dari novel asal Tiongkok berjudul Perjalanan Menuju ke Barat.
Durasi ceritanya cukup panjang, teman-teman, sekitar satu sampai tiga jam.
Baca Juga : Wayang Sada, Wayang Ramah Lingkungan
Fakta 5 – Musik Pengiring
Pertunjukan wayang potehi juga diiringi dengan musik. Dulunya, alat musik pengiring pertunjukan ini menggunakan alat musik khas Tiongkok.
Namun, karena sudah bercampur dengan kebudayaan Indonesia, maka alat musik pengiringnya juga sudah merupakan akulturasi dari budaya Indonesia.
Alat musik pengiring wayang potehi ada banyak, teman-teman.
Biasanya dalam satu pertunjukan wayang potehi digunakan alat musik, seperti tambur, kecer besar, genderang, terompet, suling, rebab, dan masih banyak lagi.
Baca Juga : Wayang Kulit Palembang
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR