Bobo.id - Ada sebuah batu berukuran besar di India bernama Batu Dewa Krishna yang unik, nih, teman-teman.
Batu ini dikatakan unik karena meskipun Batu Dewa Krishna berada di tempat yang miring, yaitu lereng yang rendah, tapi batu ini tidak menggelinding, lo.
Batu Dewa Krishna terlihat seperti batu yang memiliki keseimbangan yang baik sehingga tidak menggelinding menuruni bukit tempatnya berada.
Ukuran Batu Dewa Krishna sangat besar, lo, yaitu memiliki tinggi sekitar 6 meter, lebar 5 meter, dan beratnya yang mencapai kira-kira 250 ton.
Baca Juga : Mahatma Gandhi, Tokoh Perdamaian Dunia yang Berjiwa Besar dari India
Batu Dewa Krishna yang memiliki nama asli Vaan Irai Kai berada di lereng batu yang cuma di kota bersejarah Mahabalipuram, India.
Karena batu ini bisa berada di lereng yang curam tanpa terjatuh, orang-orang kemudian menyebut Batu Dewa Krishna sebagai batu yang melawan gravitasi, lo, teman-teman.
Wah, apa yang menyebabkan batu besar ini tetap bisa seimbang berada di atas lereng, ya?
Kenapa Batu Dewa Krishna tidak menggelinding?
Batu seberat 250 ton ini berada di atas lereng setinggi kira-kira 1,2 meter dengan kemiringan 45 derajat, tapi tidak terjatuh, lo.
Para ahli memperkirakan batu ini terbentuk secara alami karena korosi yang terjadi selama bertahun-tahun.
Tapi kemudian para ahli menganggap korosi bukan menjadi penyebab batu ini tetap bsia berada di posisi tersebut dan tidak menggelinding menuruni lereng.
Sebabnya adalah bentuk batu yang terlihat seperti batu yang terpotong, dan menurut para ahli, peristiwa alam seperti korosi tidak mungkin bisa membuat batu menjadi berbentuk seperti Batu Dewa Krishna
Baca Juga : Pernah Lihat Kucing Ketakutan karena Mentimun? Ternyata Ini Alasannya
Berbagai usaha dilakukan agar batu bergerak
Banyak orang yang sudah melakukan berbagai macam usaha untuk membuat Batu Dewa Krishna ini bergerak dari tempatnya, teman-teman.
Usaha menggerakkan batu ini menuruni lereng salah satunya dilakukan untuk alasan keamanan, agar batu tidak tiba-tiba menggelinding menuruni lereng.
Tapi berbagai usaha yang sudah dilakukan banyak orang tadi tidak membuahkan hasil, lo.
Salah satu usaha yang terkenal untuk memindahkan batu ini adalah usaha yang dilakukan pada tahun 1908 oleh Arthur Lawley, seorang Gubernur Madras.
Ia mencoba memindahkan batu ini dengan cara menggunakan tujuh ekor gajah agar Batu Dewa Krishna bergerak.
Ternyata usaha yang dilakukannya lebih dari 100 tahun lalu ini tidak berhasil, teman-teman, dan Batu Dewa Krishna tetap berada di atas bukit.
Batu Dewa Krishna memiliki banyak nama
Baca Juga : Yuk, Kenali Nama-Nama Sayuran Sambil Belajar Bahasa Inggris!
Selain Batu Dewa Krishna, batu ini memiliki beberapa nama lainnya, lo, seperti "Krishna Butter Ball" atau "Bola Mentega Krishna", dan "Vaan Irai Kai" yang berarti "Batu Dewa Langit".
Pemberian nama untuk batu ini ternyata berasal dari mitos mengenai Dewa krishna yang berkembang di kepercayaan umat Hindu, lo.
Umat Hindu memercayai bahwa Dewa Krishna saat masih bayi suka mengambil mentega milik ibunya di dapur.
Nah, batu ini kemudian disamakan dengan bentuk sesendok mentega yang diambil Dewa Krishna dari dapur.
Dalam kepercayaan umat Hindu, Dewa Krishna adalah dewa besar atau dewa tertinggi yang dipuja.
Dewa Krishna adalah dewa yang mewakili belas kasih, kelembutan, dan cinta dalam agama Hindu, lo, teman-teman.
Inilah sebabnya Dewa Krishna menjadi dewa yang paling terkenal, dihormati, dan dipuja oleh teman-teman kita yang beragama Hindu.
Selain mitos mengenai Dewa Krishna, ada mitos lain mengenai batu ini, lo.
Baca Juga : Gigimu Kuning? Coba Cara Ini untuk Memutihkan Gigi Secara Alami, yuk!
Nama Batu Dewa Langit dipilih karena masyarakat India menganggap batu di atas lereng ini adalah pembuktian kekuatan para Dewa dari ribuan tahun yang lalu.
Menjadi objek wisata
Karena bentuk dan letaknya yang unik, serta mitos di balik batu ini, wilayah Mahabalipuram tempat batu Dewa Krishna berada menjadi objek wisata yang ramai dikunjungi, lo.
Banyak orang yang duduk-duduk di sekitar Bola Mentega Krishna ini, bahkan karena lereng ini miring, banyak anak-anak yang juga menggunakan lereng untuk bermain perosotan, lo.
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Dailymail,ancient-origins.net,Atlas Obscura |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR