Bobo.id - Menurut laporan International Coastal Caleanup dari Ocean Conservacy di tahun 2018, jumlah sampah yang memasuki lautan ada 8 juta metrik ton setiap tahunnya.
Jumlah ini sangat besar, lo, teman-teman.
Itu baru sampah yang terlihat memasuki laut. Belum lagi ada sampah dari tahun-tahun sebelumnya, juga sampah yang ada di darat.
Ahli lingkungan laut, Dr. George Leonard menuliskan dalam laporannya kalau sampah dalam jumlah besar itu memberikan dampak yang buruk bagi para penghuni lautan.
Di antara semua penghuni lautan, ada beberapa hewan yang paling sering terkena dampaknya. Terutama sampah plastik yang membutuhkan waktu lama untuk terurai.
Kita cari tahu, yuk! Ada hewan apa saja, ya?
Baca Juga : Gawat! Ini yang Terjadi pada Lautan Jika Populasi Hiu Terus Menurun
Penyu Laut
Pernahkah kamu melihat foto penyu laut yang sedang terjerat di sebuah jaring bekas?
Yap, sampah sepertijaring bekas bisa menjerat hewan seperti penyu, teman-teman.
Sesekali penyu perlu naik ke permukaan untuk bernapas, jaring tersebut bisa memberatkan tubuhnya sehingga ia tenggelam di laut.
Selain itu, penyu laut juga bisa salah mengartikan kalau plastik adalah makanannya. Yap, ia bisa menganggap plastik seperti ubur-ubur.
Jika mengkonsumsi plastik, sistem pencernaannya bisa terganggu, teman-teman.
Di tahun 2013, penelitian menunjukkan kalau 50 persen penyu laut memakan plastik di laut dan bisa mati karena sampah tersebut.
Baca Juga : Populasinya Semakin Berkurang, Penyu Jadi Hewan yang Terancam Punah!
Anjing Laut dan Singa Laut
Seperti penyu, anjing laut dan singa laut bisa terjerat jaring nelayang yang dibuang ke laut.
Benang dan kail pancing juga bisa menyangkut di bagian tubuhnya. Ia bisa terluka, teman-teman.
Plastik yang menjerat anjing laut dan singa laut juga bisa menyebabkannya sesak napas atau terluka parah, dan mati.
Bahkan, sampah kecil seperti karet pembungkus makanan atau karet gelang juga bisa menjerat mamalia laut ini.
Di tahun 2012, pemerintah Alaska menunjukkan laporan bahwa selama 8 tahun ada 388 anjing laut stellar yang terlihat terjerat sampah di laut, atau menelan sampah peralatan memancing.
Baca Juga : Di Samudra Pasifik, Ada Tempat Sampah Lautan Terbesar! Apa Isinya?
Burung-burung Laut
Bukan hanya hewan yang ada di dalam laut, burung-burung laut juga menjadi korban yang mati karena sampah, teman-teman.
Menurut One Green Planet, ada jutaan burung dari berbagai spesies yang mati karena polusi sampah plastik.
Burung laut yang paling banyak terkena dampaknya adalah burung albatross Laysan, teman-teman.
Ini karena burung albatross berburu, mereka memasukkan paruhnya ke dalam air sambil terbang rendah.
Mereka seharusnya memakan ikan, cumi-cumi atau hewan laut kecil lainnya.
Sayangnya, sampah plastik ikut terangkut. Saat tertelan, sampah tersebut menimbulkan kerusakan pada organ pencernaannya.
Baca Juga : Kisah Sedih Burung Rangkong, Burung Cantik yang Banyak Diburu Paruhnya
Ikan-ikan
Meski ukurannya tidak besar, ikan-ikan justru mendapatkan dampak yang bahaya.
Karena mereka memakan serpihan-serpihan kecil dari sampah plastik di lautan, teman-teman.
Ini termasuk ikan-ikan yang dikonsumsi oleh manusia, lo.
Sehingga, bisa jadi ikan yang kita konsumsi sudah mengkonsumsi serpihan sampah plastik di perutnya.
Baca Juga : Laut di Bali Semakin Kotor, Ikan Pari Harus Berenang dengan Plastik
Mamalia Laut
Selain anjing laut dan singa laut, ada mamalia laut lain seperti paus dan lumba-lumba
Mereka bisa salah mengartikan sampah plastik sebagai mangsa.
Ada juga paus yang makan banyak hewan kecil, sehingga ia menelan serpihan sampah plastik.
Tentu teman-teman juga ingat, beberapa waktu lalu ada jasad paus kepala kotak yang ditemukan mati dengan perut berisi sampah plastik.
Selain itu, perut hewan-hewan bisa terus merasa kenyang karena sampah tidak ikut terolah di ususnya. Karenanya, mereka bisa mati karena kekurangan nutrisi.
Masih banyak lagi, lo, hewan yang terkena dampak dari sampah di laut dan darat.
Makanya, kita kurangi pemakaian plastik sekali pakai, yuk! Misalnya dengan tidak memakai sedotan plastik, tas plastik sekali pakai, dan botol plastik, teman-teman.
Baca Juga : Mengapa Plastik Membutuhkan Waktu yang Lama untuk Bisa Terurai?
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | NOAA,One Green Planet,Ocean Conservancy |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR