Bobo.id - Musim dingin sedang melanda berbagai wilayah di Amerika Serikat hingga menyebabkan beberapa tempat membeku, salah satunya rawa-rawa.
Sebuah rawa bernama Shallotte River Swamp Park yang ebrada di Carolina Utara juga membeku, nih, teman-teman.
Dari rawa-rawa yang membeku tersebut, ada pemandangan yang unik, lo, yaitu adanya ujung mulut buaya di antara permukaan rawa yang membeku.
Apa yang terjadi pada buaya ini hingga ujung mulutnya berada di rawa yang membeku, ya?
Baca Juga : Inilah 4 Jenis Buaya di Indonesia, Mana yang Paling Berbahaya?
Sebagai Cara Bertahan Hidup
Ternyata apa yang dilakukan buaya ini bertujuan untuk bertahan hidup di rawa yang membeku, lo, teman-teman.
Buaya yang tidak mampu mengangkat tubuhnya dan pindah ke daerah yang tidak membeku akan mengangkat ujung mulutnya agar tetap bisa bernapas.
Dengan melakukan cara tersebut, buaya tetap bisa bernapas dan bertahan hidup meskipun tubuhnya berada di air yang membeku.
Bertahan Hidup dengan Torpor
Cara yang dilakukan buaya ini disebut juga torpor, yaitu kemampuan beberapa hewan untuk menurunkan suhu tubuh, menurunkan tingkat metabolisme, dan menurunkan detak jantung.
Hewan akan mengalami torpor saat kondisi lingkungan tidak menguntungkan bagi mereka serta menipisnya persediaan makanan.
Hal ini dilakukan hewan agar mereka tetap bisa bertahan hidup meskipun dengan sumber daya atau makanan yang sangat sedikit, teman-teman.
Baca Juga : Hebat, Ikan Ini Bisa Bertahan Hidup di Perairan yang Mematikan, lo
Hewan yang melakukan torpor biasanya tidak akan makan dan minum mulai dari beberapa hari hingga beberapa bulan tergantung spesies.
Beberapa hewan akan menjadi tidak aktif, tertidur dan berdiam diri di suatu tempat. Sedangkan hewan yang ganas biasanya akan menjadi lebih tidak agresif.
Yap, torpor memang terlihat sama seperti hibernasi, teman-teman, karena hibernasi adalah bagian dari torpor.
Torpor adalah Proses yang Normal Bagi Buaya
Torpor yang dilakukan buaya di rawa Shallotte River Swamp Park ini dapat dikatakan normal dilakukan, lo, teman-teman.
Torpor membantu reptil bertahan dalam kondisi musim dingin dengan suhu tubuh yang menurun.
Saat suhu menurun, buaya dengan ukuran besar yang beratnya kira-kria mencapai lebih dari 200 kilogram ini akan berada di bawah air dan hanya menyisakan ujung mulutnya saja untuk berada di atas permukaan air.
Baca Juga : Fiona, Kuda Nil Berusia 2 Tahun yang Terkenal di Dunia Maya
Lubang yang dibuat buaya di antara gigi-giginya akan memungkinkan buaya untuk tetap bisa bernapas.
Buaya adalah hewan berdarah dingin yang darahnya juga menjadi dingin saat suhu di sekitarnya turun.
Selama suhu udara turun, buaya bisa bertahan di suhu serendah sekitar 5 derajat celcius dan sifatnya sementara.
Walaupun bisa bertahan hidup pada suhu tersebut, ada kasus di mana buaya yang berada di suhu sekitar 4 derajat Celcius yang tidak bisa bertahan dan akhirnya mati, teman-teman.
Buaya Suka Berjemur
Buaya adalah hewan berdarah dingin, teman-teman, yang artinya suhu tubuhnya akan berubah seperti suhu di lingkungan sekitarnya.
Saat suhu sedang panas, maka suhu tubuh buaya akan panas, dan saat suhu sedang dingin, maka suhu tubuh buaya juga menjadi dingin.
Baca Juga : Panda Hanya Berwarna Hitam-Putih? Ternyata Ada yang Cokelat Juga, lo!
Inilah sebabnya buaya suka berjemur, teman-teman, karena saat malam hari, tuuh buaya akan menjadi dingin dan lembap.
Kemudian pada pagi hari buaya akan menghangatkan diri menggunakan sinar matahari, bahkan kadang buaya akan berdiam diri seperti patung, lo, saat sedang berjemur.
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR