Bobo.id - Dokter gigi menyarankan kita untuk menyikat gigi sebanyak dua kali sehari, yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur di malam hari.
Saat menyikat gigi, teman-teman pasti menggunakan pasta gigi, kan, untuk membersihkan gigi?
Pasta gigi mengandung banyak bahan yang baik untuk gigi kita, teman-teman, misalnya flouride yang bisa memperkuat gigi.
Selain itu, pasta gigi juga bisa membuat napas kita menjadi harum, misalnya saja ketika kita menggunakan pasta gigi rasa jeruk, maka napas teman-teman akan berbau seperti jeruk.
Baca Juga : 4 Jenis Pasta Gigi Beserta Manfaatnya Sesuai dengan Kebutuhan Gigi
Biasanya sebanyak apa pasta gigi yang teman-teman gunakan saat menyikat gigi? Apakah sepanjang bulu sikat gigi?
Ternyata kita sebenarnya tidak perlu menggunakan pasta gigi sebanyak itu saat menyikat gigi, lo, teman-teman.
Pasta Gigi Sebesar Kacang Polong
Karena menggunakan pasta gigi dengan rasa yang kita sukai, misalnya rasa jeruk atau strawberi, biasanya kita jadi menggunakan banyak pasta gigi.
Wah, ternyata kita sebenarnya tidak perlu menggunakan pasta gigi sebanyak itu, teman-teman. Itu karena masing-masing usia mempunyai takaran penggunaan pasta gigi yang berbeda-beda.
Penelitian terbaru menyarankan untuk adik-adik kita yang berumur 3 tahun ke bawah dan baru mulai belajar menyikat gigi, cukup menggunakan pasta gigi seukuran sebutir beras saja.
Sedangkan untuk anak-anak umur 3 tahun ke atas boleh lebih banyak menggunakan pasta gigi, yaitu dengan ukuran sebesar kacang polong.
Kenapa Tidak Boleh Menggunakan banyak Pasta Gigi?
Baca Juga : Selain Sering Pipis, Apa Lagi yang Terjadi pada Tubuh Saat Kedinginan?
Beberapa orang mungkin menganggap kalau semakin banyak menggunakan pasta gigi maka akan semakin baik untuk gigi kita, nih, teman-teman.
Pasta gigi memang baik digunakan karena mengandung flouride yang dapat menambah kekuatan gigi.
Nah, tapi kandungan flouride ini jugalah yang bisa menyebabkan masalah pada gigi kita jika terlalu banyak menggunakan pasta gigi.
Terlalu banyak menggunakan pasta gigi saat gigi teman-teman masih berkembang bisa menyebabkan terjadinya fluorosis.
Fluorosis adalah kurangnya mineralisasi email gigi atau lapisan gigi terluar dan hal ini bisa menyebabkan perubahan warna gigi.
Selain perubahan warna, pada gigi nantinya juga bisa muncul bintik-bintik, nih, teman-teman.
Flouride Bisa Ditemukan di Manapun Selain di Pasta Gigi
Flouride adalah kandungan mineral terpenting yang dipakai di setiap pasta gigi, karena mineral ini berguna untuk memperbarui mineral gigi yang rusak karena zat asam.
Baca Juga : Kuku Bisa Tak Tumbuh Lagi Akibat Sering Digigit, Ini 5 Akibat Lainnya
Walaupun banyak digunakan pada pasta gigi, sebenarnya flouride tidak hanya bisa ditemukan di pasta gigi saja, lo.
Flouride juga bisa ditemukan dalam makan dan air minum, yang fungsinya sama seperti di pasta gigi, yaitu mengurangi risiko kerusakan gigi.
Inilah sebabnya kita tidak perlu menggunakan terlalu banyak pasta gigi saat menyikat gigi, teman-teman.
Sikat Gigi Secara Teratur
Nah, agar gigi teman-teman tetap sehat dan napas tetap segar, lebih baik jika teman-teman menyikat gigi secara teratur setiap harinya, nih.
Menyikat gigi sebaiknya dilakukan dua kali dalam sehari, teman-teman, yaitu pada pagi dan malam hari.
Kalau biasanya kita menyikat gigi saat mandi pagi, sebenarnya lebih baik kita menyikat gigi 30 menit setelah sarapan, teman-teman.
Baca Juga : Kenapa Kadang-kadang Kita Sangat Menginginkan Makanan Tertentu, ya?
Menyikat gigi setelah sarapan akan membuat bakteri tidak berkembang biak selama seharian.
Sedangkan di malam hari, kita sebaiknya menyikat gigi sebelum tidur, untuk mencegah bakteri berkembang biak saat kita tidur.
Jika sebelum tidur teman-teman lupa menyikat gigi, nantinya bakteri yang tertinggal di gigi bisa berkembang lima kali lebih banyak saat kita tidur.
Akibatnya, sisa makanan yang menumpuk tadi akan menumpuk menjadi asam yang menyebabkan gigi kita berlubang.
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR