Bobo.id - Siapa yang sering mengalami sakit tenggorokan?
Kalau kita sedang terserang flu dan batuk, seringkali kita merasakan sakit pada tenggorokan.
Baca Juga : Apa Saja Penyebab Sakit Tenggorokan dan Kapan Harus ke Dokter?
Tapi pernahkah teman-teman merasakan sakit pada tenggorokan setelah menangis?
Hal ini wajar dialami oleh orang-orang yang setelah menangis. Jadi, tenggorokan yang sakit setelah menangis bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
Baca Juga : Galaksi NGC 1964, Galaksi Spiral Cemerlang di Rasi Bintang Lepus
Ternyata saat kita menangis, air mata yang keluar tidak hanya sekadar membilas zat-zat iritan yang masuk, tapi juga memancing kontraksi otot-otot tenggorokan, lo.
Cari tahu lebih lanjut, yuk!
Baca Juga : Kambing Gunung Melompat dengan Lincah di Puncak Gunung, Apa Rahasianya?
Penyebab Tenggorokan Sakit Setelah Menangis
Jangan panik saat teman-teman menemukan ada benjolan kecil di tenggorokan yang muncul tiba-tiba setelah kita menangis.
Benjolan ini sebenarnya adalah otot-otot dan jaringan tenggorokan yang mengalami penegangan. Termasuk juga glotis atau tempat pita suara berada.
Baca Juga : Tulang Manusia Mengandung Senyawa Apa Saja, ya? Ayo, Cari Tahu!
Penegangan otot dan jaringan tersebut memberikan tekanan yang besar pada tenggorokan. Kondisi ini disebut dengan sensasi globus.
Sensasi globus adalah sensasi yang membuat kita merasakan sakit atau ada sesuatu yang menyangkut di kerongkongan, padahal sebetulnya tidak ada apa-apa.
Baca Juga : Suhu di Amerika Sangat Dingin, Bahkan Membuat Baju Menjadi Membeku
Hal itu bukan disebabkan oleh emosional, tenggorokan sakit saat menangis lebih berhubungan dengan masalah di sistem saraf otonom.
Sistem saraf otonom adalah sistem dalam tubuh yang bertanggung jawab terhadap insting “kabur atau lawan” saat sedang terancam.
Baca Juga : Agar Tidak Pusing Setelah Kehujanan, Sebaiknya Keramas dengan Air Hangat atau Dingin, ya?
Ketika kita berada dalam situasi yang penuh tekanan dan emosional, otot-otot tubuh kita akan menegang dan membutuhkan lebih banyak oksigen.
Akibatnya, glotis akan terbuka lebar supaya oksigen yang masuk ke dalam tubuh jadi lebih banyak.
Baca Juga : Sering Mengayunkan Lengan Saat Sedang Berjalan? Ini Alasannya
Pada saat yang sama kita mungkin tidak sadar jadi lebih sering menelan dan menahan napas untuk mengendalikan emosi saat menangis.
Kondisi ini mengakibatkan glotis dan otot-otot tenggorokan yang semula melebar berubah jadi menyempit.
Baca Juga : Apa Perbedaan Susu Bebas Laktosa dan Susu Sapi Biasa? Ayo, Cari Tahu!
Ini artinya, otot-otot tenggorokan akan membuka dan menutup glotis secara bersamaan pada saat menangis.
Akibatnya, tenggorokan kita terasa tercekat atau merasakan ada sesuatu yang menyangkut di tenggorokan.
Nah, inilah yang menyebabkan tenggorokan kita sakit setelah menangis, teman-teman.
Baca Juga : Setelah Berenang, Mata Kita Menjadi Kemerahan, Kenapa Bisa Begitu?
Bagaimana Cara Mengatasi Tenggorokan yang Sakit Setelah menangis?
Teman-teman tidak perlu merasa cemas lagi saat merasakan tenggorokan sakit setelah menangis.
Begitu juga ketika kita menyadari ada benjolan yang muncul di tenggorokan. Tenang, benjolan ini akan kembali mengecil setelah emosi kita kembali stabil.
Baca Juga : Di Hari Raya Imlek, Ada Tradisi Melepas Burung Pipit, lo! Pernah Tahu?
Namun, mengalami tenggorokan sakit setelah menangis tentu bikin kita merasa tidak nyaman.
Untuk mengatasinya, cobalah teman-teman minum air putih yang banyak untuk membantu melegakan tenggorokan.
Baca Juga : Wah, Terapi Hewan Peliharaan Bisa Membantu untuk Mengobati Kanker!
Tidak hanya membantu menenangkan diri, menelan beberapa teguk air putih juga bisa membantu melunakkan otot-otot tenggorokan yang tegang setelah menangis.
Setelah itu, segeralah tidur atau istirahat. Hal ini dapat membantu merilekskan otot-otot tubuh secara keseluruhan, sehingga nantinya kita akan merasa lebih segar dan sehat setelah bangun tidur.
Baca Juga : Perubahan Iklim Akan Mengubah Warna Laut, Apa Sebabnya?
Tonton video ini, yuk!
Source | : | hellosehat.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR