Bobo.id – Apakah teman-teman pernah mendengar tentang IUCN Red List?
Kalau kamu belum pernah mendengarnya, mungkin kamu pernah mendengar yang satu ini, nih. Misalnya kategori hewan yang terancam atau rentan.
Apa teman-teman tahu? Kategori tersebut dibuat oleh International Union for Conservation Nature atau IUCN, lo.
Cara Mengukur Kesehatan Populasi di Alam
Di tahun 1964, IUCN membuat IUCN Red List of Threatened Spesies.
IUCN Red List atau Daftar Merah IUCN ini merupakan pengelompokan spesies berdasarkan risiko mereka mengalami kepunahan.
Nah, yang termasuk ke dalam spesies yang dikelompokkan ini ada dari satwa, tanaman, dan jamur, teman-teman.
Baca Juga : Gajah Berukuran Sangat Besar, Apakah Ia Akan Tenggelam di Air?
IUCN Red List ini merupakan alat pengukuran yang penting bagi makhluk hidup di Bumi, teman-teman.
Daftar ini bukan hanya digunakan untuk mendata status para spesies yang terancam di alam. Namun sebagai awal agar bisa dilakukan pencegahan agar tidak terjadi kepunahan.
Kabar gembiranya, ada hewan yang mengalami peningkatan populasi setelah dilakukan penyelamatan. Misalnya spesies gorila gunung dan paus bersirip
Kondisi Saat Ini
Meski ada populasi spesies yang meningkat, jumlah keanekaragaman makhluk hidup menurun. Ini karena di sisi lain ada juga spesies yang punah.
Saat ini, ada 96.500 spesies yang termasuk dalam IUCN Red List. Di antaranya ada lebih dari 26.500 spesies yang terancam kepunahannya.
Jumlahnya terdiri dari 40 persen amfibi, 34 persen pohon jarum, 33 persen terumbu karang, 25 persen mamalia dan 14 persen burung.
Nah, sekarang kita cari tahu kategori yang ada dalam daftar IUCN, yuk.
Least Concern (LC): Tidak Mengkhawatirkan
Satwa, tumbuhan, dan jamur yang masuk ke dalam kategori Least Concern ini artinya kondisinya masih dianggap aman, teman-teman.
Populasi mereka tersebar luas dan tidak sedang berada dalam keadaan berbahaya.
Contoh hewan yang masuk ke dalam kategori ini misalnya monyet salju atau rusa kutub.
Near Threatened (NT): Hampir Terancam
Nah, kemudian, naik satu tingkat lagi. Spesies yang masuk ke dalam kategori ini artinya memiliki kondisi yang hampir terancam.
Jika tidak segera diperbaiki populasinya, spesies dalam kategori ini bisa berpindah kategori menjadi naik satu tingkat lagi.
Spesies yang termasuk dalam kelompok ini misalnya beluga dan jaguar.
Baca Juga : Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Cheetah, Macan Tutul, dan Jaguar
Vulnerable (VU): Rentan
Kalau spesies dalam kategori ini adalah spesies yang sangat rentan mengalami penurunan jumlah populasi di alam, teman-teman.
Spesies yang termasuk di dalamnya adalah gajah Afrika, hiu putih, panda, dan kura-kura raksasa.
Endangered (EN): Terancam
Spesies dalam kategori ini artinya berada satu tingkat lebih kritis dibandingkan spesies yang rentan, teman-teman.
Jika gajah Afrika termasuk rentan, gajah Asia satu tingkat lebih memprihatinkan yaitu terancam. Selain itu ada juga paus biru.
Critically Engangered (CR): Sangat Terancam
Spesies dalam kategori ini sangat sedikit jumlahnya di habitatnya sehingga bisa muncul kemungkinan sulit ditemukan di alam liar.
Misalnya ada lumba-lumba vaquita, orangutan dan badak hitam.
Baca Juga : Sudan, Badak Putih Afrika Jantan yang Terakhir Telah Tutup Usia
Extinct in The Wild (EW): Punah di Alam Liar
Seluruh spesies satwa, tumbuhan, dan jamur yang memiliki status ini artinya sudah tidak lagi bisa ditemukan di alam liar, teman-teman.
Populasinya masih ada, dalam jumlah yang sedikit dan ada di penangkaran seperti pusat konservasi atau kebun binatang.
Misalnya ada kodok Baxter dan burung Guam kingfisher.
Extinct (EX): Punah
Spesies yang sudah masuk dalam kategori ini sudah benar-benar punah di manapun. Baik di alam liar, maupun penangkaran.
Contoh spesies yang memiliki status ini adalah lumba-lumba Sungai Baiji yang punah di tahun 2004 dan siput pohon Hawaii yang punah di awal tahun 2019.
Untuk melihat kategori status spesies satwa, tumbuhan atau jamur secara lengkap, kamu bisa mengunjungi situs www.iucnredlist.org, teman-teman.
Baca Juga : Mamalia Laut Apa yang Paling Terancam Populasinya? #AkuBacaAkuTahu
Source | : | National Geographic Kids,WWF,IUCN Red List |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR