Bobo.id - Kanker yang merupakan penyakit berbahaya dan tumbuh dari sel-sel yang tidak normal ternyata tidak hanya bisa ditemukan pada manusia, tapi juga hewan, lo.
Selain ditemukan pada hewan modern yang ada saat ini, hewan yang hidup di zaman purba juga ternyata sudah menderita penyakit kanker, yaitu kanker tulang.
Belum lama ini, ditemukan sebuah fosil milik kura-kura batang tertua yang hidup pada zaman Trias yang menderita kanker tulang.
Kura-Kura Batang Menderita Kanker Tulang
Baca Juga : Unik! Kura-Kura Langka Ini Memiliki Rambut Berwarna Hijau, Bagaimana Bisa?
Peneliti mengetahui kalau ada beberapa jenis hewan yang memang memiliki risiko tinggi terkena kanker, tapi ada juga hewan yang kurang rentan terkena kanker.
Sayangnya, kura-kura batang dari Zaman Trias ini adalah hewan yang rentan terkena kanker, nih, teman-teman.
Peneliti menemukan penyakit yang diderita kura-kura batang ini dengan melakukan pemeriksaan morfologis untuk meneliti penyu induk atau Pappochelys rosinae berusia 240 juta tahun yang juga menderita kanker tulang.
Saat meneliti tulang fosil ini, ternyata membuat para peneliti ingin mengetahui lebih jauh karena melihat adanya pertumbuhan yang misterius pada tulang yang ditelitinya.
Setelah melakukan penelitian, ternyata para peneliti menemukan adanya osteostarkoma periosteal, nih, teman-teman, yaitu sebuah kanker tulang yang ganas.
Apakah Spesies Ini Mengalami Jenis Kanker Lainnya?
Kanker tulang yang diderita oleh kura-kura batang memang sudah diketahui oleh para peneliti, teman-teman.
Tapi sampai saat ini mereka belum bisa menentukan apakah spesies ini mengalami jenis kanker lainnya atau tidak.
Baca Juga : Mamalia Laut Apa yang Paling Terancam Populasinya? #AkuBacaAkuTahu
Hal ini karena penelitian yang dilakukan ahli paleontologi hanya terbatas pada fosil atau tulang yang tersisa saja, sedangkan jaringan lunak tidak bertahan lama.
Selain itu, peneliti juga belum bisa menemtukan apakah kura-kura Trias juga memiliki gen kanker yang sama dengan manusia modern.
Kanker tulang yang dialami oleh kura-kura Trias yang ditemukan dari fosilnya ini juga belum dapat dipastikan apakah menjadi penyebab kematian kura-kura Trias.
Penyakit Ini Jadi Penemuan Penting, lo
Ahli paleontologi yang meneliti penyakit ini mengatakan kalau penemuan kanker tulang pada fosil kura-kura Trias merupakan penemuan yang penting.
Hal ini membuat para ahli memahami lingkungan kita dan bagaimana terjadinya evolusi patogen, yaitu suatu agen biologis yang menyebabkan penyakit.
Selain itu, penemuan ini juga menjadi bukti kalau kanker tidak terbatas hanya ada pada manusia modern, lo, teman-teman.
Baca Juga : Wah, 5 Burung Ini Dinobatkan sebagai Burung Tercantik di Dunia!
Sebaliknya, kerentanan pada penyakit ini sudah terjadi jauh dalam sejarah evolusi vertebrata, bahkan ratusan juta tahun sebelum manusia muncul.
Apa lagi, paleopatologi atau penyakit ganas pada zaman dulu jarang ditemukan pada fosil, terlebih kanker yang juga hampir tidak pernah terdengar dalam catatan fosil yang ditemukan.
Nah, maka dari itu penemuan kanker tulang pada kura-kura batang atau kura-kura Trias ini membuat hal ini semakin langka dan penting.
Kura-Kura Batang Tidak Punya Cangkang
Fosil kura-kura batang pertama kali ditemukan pada tahun 2013 di sebuah daerah yang dulunya adalah danau kuno di Jerman barat daya.
Kura-kura batang yang juga merupakan kura-kura tertua ini mempunyai tubuh yang secara fisik mirip dengan iguana, lo.
Setelah penemuan kura-kura batang ini, para peneliti menyebutnya sebagai "mata rantai yang hilang" yang mungkin saja terjadi dalam evolusi penyu.
O iya, kura-kura batang ini kemungkinan tidak mempunyai cangkang seperti kura-kura yang biasa teman-teman lihat saat ini, lo.
Baca Juga : Gurita Kelapa Punya Kebiasaan Unik Tinggal di Tempurung Kelapa
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR